Pengalaman Pribadi, Ketika Mengalami Stress Berkepanjangan
Setiap orang pasti pernah  mengalami stress. Bahkan anak anak SD yang dikasih PR kebanyakan oleh gurunya,juga bisa bilang: "Saya stress, masa PR begini banyak"
Stress pada kadar tertentu,dapat menjadi motivasi ,agar orang belajar ataupun bekerja lebih giat.Bahkan dalam perusahaan asuransi ataupun multi level marketting, justru dengan sengaja memberikan target  yang menantang kepada seluruh Salesnya.Karena dengan demikian,diharapkan akan memacu terproduksinya adrenalin mereka,untuk bekerja lebih semangat.Demi mencapai goal goal yang ditargetkan.
Pukulan Bertubi Tubi Menyebabkan Saya Down
Ditipu sahabat baik, orang yang sudah dianggap anak sendiri dan orang yang sudah ditolong,dalam waktu hampir bersamaan, menyebabkan pertahanan saya rontok. Membayangkan, hasil kerja belasan tahun,lenyap dalam seketika dan yang menipu adalah sahabat dagang yang sudah bersahabat selama 5 tahun. Belum mampu bangun karena terkena pukulan ini,menyusul orang yang sudah dibesarkan dan dianggap anak sendiri,melarikan uang perusahaan dalam jumlah besar.Â
Dan seakan belum lengkaplah penderitaan yang saya alami, sahabat baik yang saya tolong dengan ikhlas dengan meminjamkan modal, tanpa bagi untung dan tanpa bunga uang,pada bulan yang sama, juga melarikan uang yang dipinjamkan kepadanya.
Akibatnya:
- saya jadi pemurung
- pemarah
- perlupa
- makan tanpa batas
Saya marah  marah,karena merasa belum sarapan Padahal menurut istri saya,sudah dua kali saya sarapan . Hal ini berlangsung terus dan istri saya tidak mampu melarang saya untuk jangan makan berkali kali. Akibatnya dalam waktu tiga bulan,tubuh saya seperti mengelembung, Bobot tubuh yang biasanya ,65 kg,mendadak naik terus,hingga mencapai angka 86 kg.
Hal ini menyebabkan sering sesak nafas. Susah tidur ,sakit kepala terus menerus dan menurut dokter,mengalami aritmea atau rytme jantung tidak teratur. Tensi naik dan jantung sering berdebar debar.Bunyi telpon atau pintu ,sudah cukup membuat jantung saya bagaikan mau copot.
Semangat hidup terus menurun dan sudah tidak dapat lagi berpikiran jernih. Dan seperti yang sudah pernah saya tuliskan,ketika hidup saya terpuruk,istri saya rela menjadi Sopir antar jemput anak sekolah.
Kondisi saya pada waktu itu,sungguh sangat menakutkan dan merasa seakan sudah diambang kematian.Setiap malam mimpi ,terjatuh masuk kedalam jurang yang dalam.Akibatnya saya berteriak teriak,seperti orang kesurupan. Dan hal ini sangat menekan istri saya,sehingga makin lama makin kurus.Perusahaan sudah sama sekali tidak diurus lagi.Serasa seakan game is over
Ketika Hidup Saya Terpuruk ,Istri Saya Rela Jadi Sopir Antar Jemput Anak Sekolah
Tekanan bertubi tubi,dari istri pengusaha,tiba tiba anjlok,menjadi Sopir antar jemput anak sekolah .Kendaraan yang biasanya Soluna baru,kini sudah diganti dengan Suzuki Cary.Belum lagi perangai saya yang seperti sudah kehilangan kepribadian.
Suatu malam,saya menengok istri saya terbaring dengan wajah pucat .Tubuhnya tinggal 42 Kg.  Ketika saya mendekat,ternyata istri saya terbangun. Memandangi saya dengan air mata menggenang dan berkata lirih: "Sayang,satu satunya laki laki yang saya cintai dalam hidup ini adalah dirimu." Suara lirih itu seakan menembus masuk hingga kerelung hati dan sudut sudut jiwa saya yang sudah redup dan mampu menyalakan kembali semangat hidup saya yang hampir padam. Saya  memeluknya dan berjanji akan bangun dari mimp mimpi buruk kehidupan ini.
Malam itu adalah turning point atau titik balik dari kehancuran diri, Perlahan lahan saya bangkit lagi.Butuh waktu dua tahun lamanya,sehingga kami bisa berusaha kembali.Drama kehidupan yang mendera kehidupan keluarga kami ini,saya petik hikmahnya,yakni betapa bersyukurnya saya dikaruniai wanita yang luar biasa kecintaannya terhadap diri saya,sehingga iklas menggantikan peran saya.Â
Semoga pengalaman ini,walaupun bukan pengalaman spektakuler,tapi ada manfaatnya yang dapat dipetik,bahwa jangan sampai kehilangan harta,menjadikan kita terjerumus masuk kedalam jebakan stress yang berkepanjangan
catatan: foto tersebut dijepret pada waktu usia saya 37 tahun.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H