Walaupun Australia,sering disebutkan sebagai negara sekuler dalam urusan agama,tapi kalau menyaksikan kehidupan sehari hari, perlakuan terhadap para karyawan,sangat manusiawi. Karena disini para pekerja adala profesi,bukan dianggap pembantu atau orang suruhan ,yang bisa diperintah sana sini dan dibentak bentak.
Apapun Pekerjaan Tidak Dianggap Rendah
Pekerja Cleaning Service saja, akan meninggalkan perkerjaannya bila Nyonya Rumah terlalu nyinyir,ngatur sana dan ngatur sini. Mereka cukup diberitahukan apa yang harus dikerjakan. Dan bilamana sudah selesai,akan menanyakan,masih ada lagi yang mau dikerjakan? Kalau dianggap sudah selesai,maka tentnya honornya harus dibayarkan sesuai dengan jam kerjanya. Kalau dirumah puteri kami,setiap minggu Terry datang dengan kendaraan pribadinya dan kerja selama 2 jam .Untuk itu ia mendapatkan bayaran sebesar 60 dolar.
Tery biasanya duduk diruang tamu bersama putri kami dan bercakap cakap ,tak ubahnya bagaikan teman  baik.Sambil menikmati kopi atau teh hangat. Apapun pekerjaan orang di sini tidak ada yang mengangap rendah,karena dianggap Profesi. Jadi tidak ada istilah :"Tukang Ngepel koq berani beraninya ngajak Nyonya Rumah minum kopi bareng."Kami bahkan makan di restoran bersama dengan :"tukang pel " dirumah putri kami .
Pembersih Kebun
Kalau "tukang potong rumput' ,sama halnya, mereka cukup diberitahukan bagian mana yang harus dibersihkan. Gajinya rata rata hampir sama dengan Cleaning Service ,yakni sekitar 30 dolar perjam.
Dilecehkan Majikan, Tinggal Telpon  Polisi
Bila mengalami tindak kekerasan atau pelecehan,tinggal telpon Polisi atau Petugas sosial dan Sang Majikan akan dipanggil. Disini tidak ada orang yang pangkatnya terlalu tinggi ataupun  kekuasaaannya terlalu besar,sehingga kebal hukum
Perusahaan Diwajibkan Bayar Ganti Rugi  12 Miliar Rupiah
Pengadilan negeri Negara Bagian Victoria, memutuskan menjatuhkan denda kepada perusahaan Konstruksi ,sebesar  1,3 juta Australian Dolar ,untuk memenuhi tuntutan dari mantan karyawatinya yang bernama Kate Mathews .
Kejadiannya sudah agak lama,tapi tidak ada salahnya sebagai gambaran,mengapa di Australia,wanita pekerja ,sangat jarang mendapatkan tindakan pelecehan.?
Seorang pekerja konstruksi perempuan yang menjadi korban  pelecehan  dan ancaman perkosaan di tempatnya bekerja di Melbourne memenangkan gugatan ganti rugi senilai 1,3 juta dolar atau senilai Rp12 miliar. Wanita ini mengaku seringkali ditepuk dibagian belakangnya dan ditunjukkan gambar gambar porno.
Pesan Untuk Pekerja Wanita
Ada pesan yang sangat keras dalam kasus ini bagi semua pengusaha ,agar jangan pernah membiarkan terjadi tindakan tindakan yang dapat dianggap pelecehan terhadap pekerja wanita. Contohnya adalah kasus diatas.Wanita ini menyerukan ,agar siapa saja yang mengalami pelecehan jangan didiamkan,tapi harus segera dilaporkan. Termasuk bila pelakunya adalah Boss sendiri. (Sumber)
Perlakuan Buruk Terhadap Pekerja Wanita ,Justru Terbanyak terjadi di negara yang dikenal sangat agamis. Semoga tulisan ini ada manfaatnya, agar kaum wanita yang ingin mengubah nasib dengan jalan bekerja diluar negeri,agar jangan lupa memikirkan keselamatan diri.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H