Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tetangga Adalah Saudara Terdekat Kita

12 Juni 2017   18:31 Diperbarui: 13 Juni 2017   11:33 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pulang kampung ,untuk rayakan Idul Fitri bu"

"Hmm boleh saya bantu pak,mungkin apa saja yang bisa saya tolong " jawab bu Fatma.Lupa bahwa dirinya sendiri sedang basah kuyup. Saya terpana dan terharu,sepertinya Tuhan mengirim malaikat penolong untuk kami sekeluarga.

"Kalau ibu Fat berkenan,sungguh kami sangat berterima kasih bu."

"Pantasan saya tengok ,hingga larut malam, lampu di garase dan di laman tidak nyala,Saya kuatir terjadi sesuatu,makanya langsung datang kesini.Ternyata Bapak sekeluarga sakit" jawab bu Fatma

Karena situasi memang tidak lagi mengizinkan untuk berbasa basi,maka saya  panggil istri saya yang sedang menjaga putri kami. Oleh istri saya,bu Fatma,dikasihkan daster baru,karena pakaiannya basah kuyup.

Dan sibuklah bu Fat, malam itu, memasak air hangat untuk kompres. Mengisi termos  ,menolong memasakan bubur,agar kami bisa makan agak sesuap dua suap.Karena sehabis tumpah tumpah,rasanya tubuh seperti melayang  .Dengan masuknya makanan,walau sedikit ,tapi sudah agak lumayan.

Tidak salah kata pepatah,bahwa tetangga adalah saudara kita yang paling dekat, Karena seperti kejadian pada waktu itu,adik kami yang adalah seorang dokter,tidak dapat datang,karena sedang sakit.Syukurlah ada bu Fatma,tetangga kami di Wisma Indah,yang dengan ikhlas,datang dan  membantu dalam saat saat kami dalam kondisi tak berdaya.

Kejadiannya sudah lama,tapi apa yang dilakukan bu Fat,sudah terpatri,menjadi pelajaran hidup bagi saya,bahwa sehebat apapun diri kita,atau sekaya apapun,suatu waktu kita pasti membutuhkan bantuan orang, Dan yang paling dekat dengan kita,bila terjadi sesuatu yang emergency adalah tetangga kita.

Sebaliknya, bila tetangga minta bantuan,untuk mengantarkan putrinya yang mau melahirkan atau ada yang butuh tumpangan kerumah sakit ditengah malam,tentu dengan senang hati, saya siap untuk menolong,tanpa menengok siapapun adanya . Sebuah lagi pelajaran hidup yang sudah terpatri dalam diri saya.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun