Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jadi Penganggur? Malu Dong

10 Juni 2017   08:08 Diperbarui: 10 Juni 2017   16:11 1601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Begitu Banyak Orang Memilih Menjadi Penganggur?

Setiap kali acara seremonial wisuda para mahasiswa yang telah lulus menjadi sarjana,maka daftar pengangguran terus bertambah. Mengapa  hal ini terjadi?

Ada seribu alasan untuk membantah,bahwa bukan maunya diri menjadi penganggur,tapi keadaanlah yang menyebabkan. Sudah turun naik dari kantor ke kantor,sambil menenteng map berisi biodata pribadi,tapi selalu di tolak,dengan berbagai alasan :

  • maaf lowongan sudah terisi
  • nanti akan kami kabarkan
  • kami cuma butuh tamatan sma
  • jurusan anda,tidak cocok dengan yang kami butuhkan
  • ijazah anda tidak sesuai dengan prioritas kami
  • kami butuhkan orang yang sudah berpengalaman
  • kami butuhkan orang yang menguasai bahasa asing
  • dan seterusnya  dan seterusnya

Telapak sepatu sudah lecet ,karena mengantarkan surat lamaran dan memenuhi undangan interview,tapi jawaban yang diterima adalah :" Maaf,nanti akan kami hubungi " Tak ubahnya bagaikan pengemis yang mendatangi rumah kerumah ,bukannya mendapatkan sedekah,melainkan ucapan:" Maaf "

Nah,begitulah nada dan irama yang menjadi argumentasi bagi pencari kerja yang  gagal mendapatkan pekerjaan ,serta akhirnya menambah jumlah para penganggur.

Benarkah Tidak Ada Pekerjaan?

Kalau mau menjawab dengan jujur,sesungguhnya bukan tidak ada pekerjaan,melainkan pekerjaan yang ditawarkan:

  • tidak sesuai dengan passion
  • gengsi dong,masa sarjana jadi sales
  • terlalu jauh
  • gaji terlalu kecil
  • kantornya sempit
  • bossnya tidak ramah
  • suasana kantor tidak nyaman

Mengapa Tidak Ciptakan Lapangan Kerja Sendiri?

Kalau memang merasa gaji terlalu kecil,terlalu jauh dan gengsi,maka mengapa tidak menciptakan lapangan kerja sendiri?

Misalnya :

  • usaha katering
  • jualan pulsa
  • bisnis online'
  • pedagang perantara
  • buka warung
  • bikin layangan
  • bikin kue dan titip di warung
  • buka usaha cuci motor
  • beli cicilan mesin foto copy dan buka dirumah

Mungkin penghasilannya tidak seperti diharapkan,tapi jauh  lebih baik dan terhormat daripada menjadi pengangguran. Karena menganggur,berarti membebani hidup orang tua,padahal sudah dewasa,sarjana lagi,Malu dong.!

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun