Gaung Literasi Sudah Sampai di Kota Padang Panjang
Kemarin saya dapat pesan dari keponakan saya ,Asro Sikumbang yang domisili di Padang Panjang,yang menanyakan, apakah memungkinkan bagi saya untuk mewakafkan beberapa buku,karya tulis saya untuk Pegiat Literasi di Padang Panjang. Tentu saja dengan senang hati,saya akan menyanggupinya.
Sebagai orang yang lahir  dan dibesarkan di Sumatera Barat,tentu saja saya ikut bergembira karena ternyata Kota terkecil di Sumatera Barat ini,tidak mau ketinggalan dari kota kota besar dalam hal menggiatkan minat baca dan tulis bagi warga desa.
Kota Padang Panjang adalah kota dengan luas wilayah terkecil di Sumatera Barat, Indonesia. Yang dikenal juga dengan  julukan sebagai Kota Serambi Mekkah dan sebagai Mesir van Andalas.Kota ini sesungguhnya merupakan kota persinggahan saja,bila orang hendak berkunjung ke Bukittinggi. Tapi setelah kota yang luasnya kurang dari 25 Km persegi dengan populasi penduduknya hanya sekitar 50 ribuan jiwa,berbenah diri ,maka kota ini sudah menjadi objek wisata  kuliner .Bukan hanya Satu Mak Syukur,tapi ada puluhan rumah makan yang berjejer disepanjang jalan raya ,menuju ke kota wisata Bukittinggi.
Kembali Ketopik
Oleh karena itu ,saya terdorong untuk menuliskan artikel ini,siapa tahu para perantau dari Sumatera Barat yang ingin menyumbangkan buku buku .dapat langsung dikirimkan kealamat:
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang /Forum Pegiat Litrasi Kota Padang Panjang
Jl.Oerip Sumohardjo no, 532.
Kelurahan Tanah Pak Lambik,
Kecamatan Padang Panjang Timur ,
 Kota Padang Panjang,Â
Propinsi Sumatera Barat Kode Pos 27127
PT .POS Indonesia Membebaskan Biaya Kirim Buku
Menurut keponakan saya Asro Sikumbang, khusus untuk pengiriman buku buku bekas untuk Pegiat Literasi di seluruh Indonesia,dibebaskan dari biaya pengiriman,agar tidak membebankan orang yang mau mewakafkan buku buku nya.
Untuk memastikannya,saya mencoba melacak di website resmi PT Pos Indonesia,ternyata infor masi tersebut memang benar.
Sejak tanggal 20 Mei 2017, Pos Indonesia ,sudah memulai program kirim buku bebas biaya ke seluruh penjuru tanah air. Untuk selanjutnya pengiriman buku bebas biaya tersebut akan berlaku setiap tanggal 17. Pengiriman buku bebas biaya hanya bisa dilakukan di Kantorpos. Sedangkan Agenpos belum menyediakan layanan serupa.
Pengirim merupakan pegiat literasi dan donatur buku yang akan menyumbangkan buku kepada pengelola Taman Bacaan masyarakat di seluruh Indonesia. Berat kiriman hingga 10 kg untuk sekali pengiriman.
Jokowi Tepati janji
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pernah berjanji akan menggratiskan biaya pengiriman buku setiap bulan melalui PT Pos Indonesia. Hal itu disampaikan di depan para pegiat literasi saat bertatap muka di Istana Negara, Jakarta, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada Selasa (2/5) lalu. Sehingga dengan demikian,diharapkan ,akan semakin banyak orang yang mau menyumbangkan buku buku ,baik baru maupun buku bekas,yang mungkin sudah tidak terpakai lagi,tanpa harus memikirkan bebas biaya ongkos kirim.yang tidak murah.
Dengan demikian, kota kota kecil ,seperti Kota Padang Panjang ,juga mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan minat baca dan tulis bagi anak anak di desa
Nah,khususnya bagi para perantau dari Sumatera Barat, dapat mengirimkan buku buku yang sudah tidak dipakai lagi,pada tanggal 17 dari kantor pos,untuk disumbangkan ke Pegiat Literasi kota Padang Panjang,dengan mengirimkan langsung kealamat diatas.
Saya bukan bagian dari Panita dan juga tidak ikut aktif sebagai Pegiat Literasi di Padang Panjang, tapi setidaknya,dengan menuliskan artikel ini, saya sudah ikut berperan serta ,untuk mendukung niat baik dari kaum muda di kota Padang Panjang, yang telah membentuk Kelompok Pegiat Literasi ini,pada tanggal 17 Maret, 2017
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H