Kendati sudah berlalu tiga tahun lebih,namun peristiwa naas yang menimpa pesawat Maskapai Airlines MH370,masih kental dalam  ingatan orang banyak,terutama bagi yang anggota keluarga dan sahabatnya ikut menghilang
Pesawat MH370 yang lepas landas dari Malaysia, dengan membawa penumpang berjumlah 239 orang, pada tanggal 08 Maret 2014 dinyatakan hilang. Sebagian besar penumpang berasal dari China Sedangkan penumpang dari Indonesia berjumlah 7 orang, diantaranya terdapat 2(dua) orang kakak beradik : Ferry Indra (42 tahun) dan Herry Indra (35 tahun,) yang berdomisili di Jakarta. Keduanya adalah putra pertama dan ketiga dari pasangan suami istr Yanita Effendi dan Lazuardi Indra Suadaya.
Kemudian pada tahun yang sama,tepatnya tanggal 17 July tahun 2014 ,kembali dunia berduka ,ketika MH17 ditembak jatuh di udara Ukraina dengan missile. yang menewaskan lebih banyak orang lagi,yakni sejumlah 283 orang.
Penerbangan Malaysia Airlines, MH128, berangkat dari Bandara Tullamarine pada pukul 11.11 malam Rabu menuju Kuala Lumpur, dan dijadwalkan tiba di ibukota Malaysia pada pukul 5.28 pagi hari Kamis.  Namun ada kabar mengejutkan bahwa pesawat ini dibajak dan diancam akan diledakkan oleh salah seorang penumpang,yang kemudian di ketahui warga Sri Langka dan tinggal di Victoria. Sehingga MH128 yang sudah terbang  mencapai 2.800 kaki (2000 meter) terpaksa berbalik dan mendarat darurat di Tullamarine,Bandara Melboune pada  pukul 11.41 pm.Â
Pria berusia 25 tahun ini,mencoba memaksa masuk ke Kokpit dengan membawa yang mirip dengan bom dan mengancam akan meledakkan pesawat.Tentu saja penumpang menjadi panik. Sementara menunggu polisi ,datang untuk menyelamatkan mereka,beberapa penumpang, diantaranya, mantan pemain Melbourne AFL Andrew Leoncelli adalah satu dari enam atau tujuh penumpang yang menangani pria tersebut, yang memegang perangkat metalik hitam besar .Yang lainnya disebutkan nama  Arif Chaudhery dari Pakistan,yang juga salah satu dari penumpang yang berani.
Mengapa pria asal Sri Langka ini,bisa lolos membawa benda yang disebut sebagai bom ini kedalam pesawat,tidak di jelaskan.
Polisi bersenjata lengkap baru tiba setelah Pria ini diringkus oleh para penumpang. Memeriksa ternyata yang dibawa pria tersebut bukan bom dan semua penumpang turun dengan selamat. (sumber: www.news.com  dan sumber lainnya)
Catatan Penulis
Biasanya pemeriksaan di setiap bandara Australia ,sangat ketat, laptop harus dikeluarkan,jaket  harus dibuka,sepatupun dilepas. Tapi mengapa pria ini bisa sampai lolos membawa benda yang disebutkan sebagai bom,belum ada penjelasanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H