Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dulu Sering Menulis tentang Masjid dan Puasa tapi Kini Jadi Keder

26 Mei 2017   20:08 Diperbarui: 26 Mei 2017   20:13 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu Sering Menulis Tentang Puasa dan Masjid,Kini Jadi Keder

Sebagai orang non Muslim,mungkin saya yang paling sering menulis tentang Masjid,Puasa dan berbuka bersama. Bahkan beberapa diantaranya di tempatkan di Headline oleh Admin,antara lain :" Lakemba,Masjid Terbesar di Australia" ,Masjid di Wolllongong,yang berasal dari Gereja, Masjid di Italia, Lombok Pulau Seribu Masjid dan beberapa artikel tentang berbuka puasa bersama.

Tidak ada maksud maksud tertentu dan juga bukan untuk mengambil hati,apalagi mengambil muka,karena saya bukan pejabat dan juga sudah tidak lagi pengusaha. Jadi saya menulis tentang Masjid,Puasa dan  Kegiatannya,semata mata,karena saya suka menuliskannya.Dikarenakan dulu dikampung halaman saya di kota Padang,kami sudah sejak kecil hidup dalam keberagaman. Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, dalam keluarga besar kami ,terdiri dari berbagai suku bangsa :Tionghoa,Minang,Jawa, Batak,Nias ,Australia,Italia, Malaysia ,Belanda dan Cina. Ada yang beragama Katholik,Kristen,Islam,Budha dan Anglican.

Kini Semuanya Berubah

Tapi kini semua berubah.,dimana mana orang menjadi sangat sensitif. Seperti ada sekat sekat,salah ngomong atau salah tulis,bisa menyebabkan orang masuk penjara. Saya dapat kabar duka,bahwa dikampung halaman saya juga semua sudah berubah dan tidak lagi seperti dulu. Makanya saya jadi keder dan harus menahan diri,untuk tidak lagi menulis sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan ibadah,yang bukan agama saya. Walaupun dalam keluarga besar kami,dari dulu hingga kini,tidak ada yang berubah.Kami tetap hidup dalam keberagaman secara harmonis.

Tapi situasi dan kondisi di luar sana,sudah tidak lagi kondusif untuk seperti dulu. Walaupun di negeri orang (australia),hubungan kami dengan saudara saudara yang beragama Islam ,sama sekali tidak mengalami perubahan.

Ada rasa kuatir,bahwa tulisan tulisan saya mengenai Masjid dan berbagai kegiatan di bulan Ramadhan ini,akan memicu ,kesalah pahaman,maka saya harus mampu  menahan diri,untuk tidak lagi menuliskan hal hal,yang bukan merupakan kapasitas saya.Walaupun sejujurnya, hampir 90 persen sahabat sahabat baik saya,beragama Islam.

Semoga masih ada harapan,negeri kita kembali menjadi negeri yang aman dan damai untuk didiami dalam segala keberagaman.Baik berbeda suku,latar belakang sosial,maupun berbeda dalam  memilih iman masing masing 

Selamat menunaikan Ibadah Puasa bagi yang melaksanakannya

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun