Misalnya,, menurut catatan pembelian ,seharusnya ada 50.000 kardus mie instant yang masih utuh. Nah,secara berkala,stock barang ini,harus di lakukan check and recheck secara phisik. Jadi mutlak tidak boleh mempercayai,hanya berdasarkan catatan dari Kepala Gudang,bahwa:
- digudang A ada 17.000 kardus
- digudang B ada 21.000 kardus
- di gudang C ada 12.000 kardus
- ________________________________
- Total ------------50.000 kardus
Berarti sudah selesai ? Belum! Cara berbisnis yang benar tentu tidak seperti itu.Melainkan harus dihitung ulang di depan kita . Diperiksa,kalau ada kardusnya yang rusak atau basah,berarti harus dikeluarkan.
Misalnya dari:
- Â Gudang A ada 23 kardus mie yang terkena air.
- gudang B Â ada 44 kardus yang rusak digrogoti tikus\
- gudang C ada  42 kardus sobek
Total yang rusak :109 kardus ( seratus sembilan kardus)
Nah berarti yang  kardus ini harus dikeluarkan dari stock dan dianggap nilainya Nihil dan dimasukkan sebagai uang keluar,atas kerusakkan barang. Dari catatan keuangan yang dinyatakan adalah merupakan total keuntungan,harus dikurangi dengan uang keluar atas kerusakkan barang. Sisa setelah pengurangan keuntungan akibat kerusakan barang inilah yang dibukukan sebagai keuntungan .
Jadi tidak dapat semata mata berpegang pada angka angka di pembukuan.melainkan harus dilakukan cross check secara phisik digudang penyimpanan barang. Kalau perlu, gudang ditutup hingga stock opname selesai dikerjakan
Nah,apakah yang menjadi Kepala Gudang adalah saudara kandung atau bahkan anak kandung sendiri,tetap saja berlaku cross check atau check and recheck ini, Bukan lantaran tidak percaya,tapi karena hal ini adalah mutlak dalam sebuah bisnis.
Kasir Berhak Minta Pertanggung Jawaban dari Boss
Walaupun pemilik perusahaan,tapi menggunakan keuangan perusahaan harus ada aturan mainya, Tidak bisa main perintah kepada Kasir untuk mengeluarkan uang ,tanpa memberikan kuitansi pinjaman. Dan sebelum kantor ditutup, Kasir berhak menanyakan kepada Bos,bukti pengeluaran uang digunakan untuk apa. Jadi walaupun uang sendiri, tapi dalam perusahaan ,harus mentaati aturan yang berlaku.Â
Dalam perusahan,tidak ada istilah istri atau anak Boss,siapapun yang ingin mengunakan uang,harus jelas kegunaannya dan harus ada bukti pengeluaran,
Semoga ada manfaatnya bagi yang merencanakan untuk menjadi seorang wiraswasta ,agar jangan duduk dibelakang meja dan bergaya sebagai Boss,bilamana ingin perusahaannnya dapat berjalan sukses
Tjiptadinata Effendi