Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pukulan Batin, Berpotensi Menghancurkan Semangat Hidup

16 Mei 2017   21:26 Diperbarui: 16 Mei 2017   21:37 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pukulan Batin ,Berpotensi Menghancurkan Semangat Hidup

Selama kurun waktu belasan tahun mengelilingi hampir seluruh pelosok Nusantara,secara pribadi,saya mencoba mencatat,hal hal yang menjadi penyebab,orang tidak mampu bertahan terhadap gangguan kesehatan.Walaupun jelas latar belakang kehidupan saya tidak ada hubungan dengan dunia medis,namun sebagai orang yang  memimpin sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang yankestrad atau pelayanan kesehatan tradisional,yang secara resmi,menjadi mitra pemerintah,maka setidaknya saya  merasa wajib mempelajari ,tentang penyebab banyaknya  orang yang meninggal ,setelah mengalami masalah dalam keluarga.

Tanpa perlu merujuk pada kota ,apalagi nama nama orang yang terkait ,secara umum dapat dikatakan,bahwa akibat mendapatkan pukulan batin,karena :

  • kehilangan orang yang dicintai
  • dikhianati oleh orang yang disayangi
  • tidak tahan menghadapi rasa malu
  • merasa sama sekali tidak dihargai

Akibat dari pukulan batin yang diderita,telah mengakibatkan orang menjadi apatis terhadap kesehatan dirinya.Semangat hidupnya menurun secara drastis,serta sama sekali tidak ada keinginan untuk berusaha agar bisa sembuh. Karena merasa untuk apa lagi ia melanjutkan hidupnya di dunia ini,karena orang yang disayanginya telah menghianati ,mempermalukan ,maupun mencampakkannya.Tidak kuat menahan pukulan demi pukulan,maka menjadi putus asa.Dan bila orang sudah putus asa,maka tidak ada lagi obat yang dapat menyembuhkannya.

Mengapa justru Orang Dekat yang Menjadi ;'Silent Killer" dalam Keluarga?

Bilamana disakiti atau ditipu oleh orang lain,maka orang bisa marah dan memutuskan hubungan pertemanan atau persabatan.Bahkan mungkin melaporkannnya kepada aparat kepolisian,bila dianggap sudah merugikan dirinya.Tapi bilamana yang melakukannya adalah orang yang disayangi,maka mana mungkin orang akan tega melaporkan kepada Polisi.

Akibatnya  hatinya terluka parah ,akibat rasa kekecewaan,kesedihan dan kegetiran ,dalam menahan pukulan batin. Hal inilah yang paling banyak menjadi pemicu ,orang yang tadinya tegar dan kuat,tiba tiba ambruk dan hanya selang dua tiga bulan,didapatkan kabar ,sudah meninggal.

Bila orang mendapatkan pukulan dari maling atau penjahat,maka setelah berobat kedokter dan dirawat,kemungkinan akan dapat segera sembuh. Tapi mendapatkan pukulan batin dari orang orang yang disayangi,maka tidak ada obat yang dapat menyembuhkan luka hatinya.Hanya kematianlah yang dapat mengakhiri penderitaannya.

Mengapa Hal ini Dapat Terjadi?

Penyebab terbesar adalah karena over expectation. Terlalu berharap secara berlebihan,bahwa orang yang disayangi sepenuh hati,akan membalas juga kasih sayang yang sama besarnya. Orang yang sudah dianggap sebagai anak sendiri,diyakini sebaliknya ,akan menganggapnya sebagai orang tua sendiri. Sahabat baik,yang dipercayai dengan sepenuh hati,diyakini akan menjaga kepercayaan yang telah diberikan. Disinilah letaknya kekeliruan ,yang sering menjadi penyebab mengantarkan orang keliang lahat. Yakni over expectation ,berharap secara berkelebihan,terhadap seseorang.Dalam kata lain,salah dalam menakar hati orang lain.

Ternyata uang dapat mengubah sahabat baik,menjadi penghianat,Kepentingan pribadi ,dapat mengubah orang yang sudah dianggap anak sendiri,melupakan semuanya dan berbalik arah dan hanya memikirkan dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun