Ilustrasi foto kemarahan: depositophotos.com
Kemarahan Ibarat Api,Dapat Menghanguskan Diri dan Orang Lain
Ibarat api,kemarahan adalah bagian dari luapan setiap orang,untuk mengaplikasikan bahwa ada sesuatu yang tidak disenangi. Bisa jadi,karena anak malas belajar,karyawan yang korupsi uang perusahaan ,murid yang ketahuan nyontek dan seterusnya dan seterusnya. Kemarahan untuk memberikan peringatan kepada orang lain,agar jangan pernah mengulangi kesalahannya,tentu saja adalah sangat manusiawi. Mana ada manusia yang tidak pernah marah di dunia ini,kecuali orang gila,yang tertawa terus ,tanpa sebab.
Akan tetapi ,ibarat api,yang ketika kecil dibutuhkan untuk berbagai keperluan,bila dibiarkan tidak terkendali,dapat menghanguskan diri sendiri dan orang lain,,serta apa saja yang ada disekelilingnya.
Mengapa Bisa Timbul Kemarahan?
Salah satu alasan,mengapa orang bisa marah,sudah diulas diatas,yakni karena menyaksikan atau mendapatkan,orang orang disekeliling kita melakukan kesalahan atau tindakan mereka tidak sesuai dengan harapan kita.Tapi alasan ini,hanya merupakan bagian dari rangkaian penyebab terpicunya rasa marah.Yakni perasaan sakit hati atau karena hati dilukai orang yang dikasihi,maupun rasa bersalah atau malu,akibat dari kesalahan diri sendiri,yang dicoba menutupi dengan kemarahan.Dalam hal ini,kemarahan  dijadikan topeng untuk menutupi kekurangan dan kesalahan diri sendiri.
Misalnya,kalau orang yang sudah merasa bersalah,karena melakukan tindakan yang tidak benar,maka dengan menumpahkan kemarahannya pada siapa saja,mengharapkan agar dengan demikian,orang tidak akan berani lagi menanyakan suatu hal kepada dirinya.yang dapat merusakkan hubungan baik yang selama ini terjadli.Baik dengan sahabat sendiri,lingkungan kerja dan merusak keharmonisan dalam rumah tangga.Karena itu sebelum kemarahan yang meledak ledak,menghanguskan segala galanya,maka lakukanlah upaya,untuk mencegahnya
Kendalikan Kemarahan,Sebelum Kemarahan Mengendalikan Diri Kita
Ada begitu banyak teori yang mengajarkan ,bahkan diseminarkan,bagaimana langkah langkah efektif,untuk mengendalikan api kemarahan yang ada dalam diri kita.Tentu saja hal ini adalah sesuatu yang positif.Ibarat orang sedang tersesat dijalanan dan diberitahukan jalan alternatif,yang dapat ditempuh,agar selamat dalam perjalanan.Tetapi tentu saja,tidak mungkin semuanya secara sekaligus dipraktikkan,karena hanya akan menciptakan kebingungan dalam diri kita.
Pilihlah mana yang paling serasi dengan  kondisi diri kita dan hal ini merupakan hak preogatif setiap orang ,yang tidak dapat diintervensi oleh siapapun. Karena kita mungkin dapat menghentikan orang untuk tidak berbicara lagi atau mengumbar kemarahannya,dengan melakukan tindakan yang merusakkan,tapi tidak mungkin menghentikan api kemarahan yang ada dalam dirinya.Begitu juga sebaliknya,mungkin istri atau suami kita,mencoba menghibur dan menyenangkan hati kita dengan berbagai upaya,tapi tetap saja api kemarahan yang berkobar kobar dalam diri,hanya kitalah yang mampu memadamkannya.
Mengendalikan Kemarahan,Bukan Berarti Hidup Dalam Kepura-puraan