Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Saat Hadapi Bahaya, Apa yang Perlu Dilakukan?

7 Mei 2017   19:07 Diperbarui: 7 Mei 2017   19:43 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada bunyi berderak sangat keras,karena ketika kendaraan sedang berlari kencang ,tiba tiba persneiling diturunkan kesatu.Mungkin kendaraan akan mengalami kerusakkan,tapi keselamatan adalah prioritas utama. Lagi lagi kami bersujud syukur,kendaraan terhenti ,secara mendadak. Tiga kali dengan cara yang sama, ternyata ampuh untuk menghentikan kendaraan.

Sim A pertama saya dapatkan sewaktu lulus sma ditahun 1963,persis diusia ke 20  Hingga kini berarti sudah lebih dari 10 kali memperbarui Sim dan bersyukur,belum pernah terjadi kecelakaan, Tapi sejujurnya,kalau ditilang sudah seringkali,yakni karena over speeding.Tidak memperhatikan rambu rambu dan tetap melaju ,padahal sudah ada tanda untuk mengurangi kecepatan.

Bahaya bisa datang kapan saja,tanpa diundang dan tanpa disangka sangka. Ujud dari bahaya bisa saja berbeda,tidak melulu rem blong atau ban bocor di jalan toll, tapi bisa jadi terluka di desa yang jauh dari Pukesmas .Seperti yang pernah saya alami dan mungkin sudah pernah saya ceritakan. Dari paha hingga kebatas perut ,tertancap bambu sewaktu berburu di kampung, Teman yang menengok sudah pingsan terlebih dulu,maka kalau saya juga panik,mungkin saya juga pingsan dan akan kehabisan darah.

Karena itu satu satunya jalan adalah tetap tenang, Saya buka kaus dalam saya.Menyobeknya dan membalutkan kuat kuat ditempat yang luka dan bambunya belum sepenuhnya tercabut. Masih harus naik sepeda menuju kerumah sakit umum,yang jaraknya sekitar  40 menit bersepeda. Tiba diaana sudah hampir pingsan ,karena banyaknya darah yang keluar ,walaupun sudah dibalut kencang, lagi lagi bersyukur,saya selamat'

Inti dari tulisan ini,menghadapi bahaya,yang petama harus dilakukan adalah :"jangan panik!" kemudian lakukanlah apa yang terbaik,yang dapat dilakukan. Tidak banyak waktu untuk berpikir. Do it now!  Lakukan sesuatu yang tepat,atau tidak pernah lagi ada kesempatan kedua.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun