keterangan foto : bersama teman teman di Warilla /dok,pribadi
Menjadi Orang Bermanfaat,Hingga Akhir Perjalanan Hidup
Siang tadi,kami mengantarkan pakaian bekas yang masih sangat layak pakai ke Warilla,yang jaraknya sekitar 30 menit berkendara dari kediaman putri kami di Mount Saint Thomas,sekalian bertemu teman teman sesama Opa dan Opa yang sudah cukup lama tidak bertemu.Lokasi tepatnya adalah di Hill Street, tidak jauh dari Gedung Pertemuan Senior Citizen.
Kami sudah mengenal teman teman disini sejak beberapa tahun lalu . Semua yang aktif disini adalah para voluntir,yang sama sekali tidak digaji dan tidak mendapatkan honor dalam bentuk apapun. Ruang yang cukup besar ini, sesungguhnya adalah bagian dari gedung Council atau setingkat kecamatan,yang dipinjamkan kepada para Senior Citizen ini, untuk melakukan kegiatan sosial.
Seluruh barang barang yang ada dalam ruangan ini,berupa aneka ragam pakaian,dari mulai pakaian anak anak,hingga orang dewasa.Begitu juga sepatu,tas dan pernak pernik kebutuhan dapur,hingga mainan anak anak,adalah sumbangan dari warga setempat.
Disini dicuci dan dibersihkan di pajang disana,untuk yang membutuhkan. Pada umumnya,pengunjungnya adalah para pendatang,yang uang pensiuannya pas pasan dan tidak gengsi untuk memakai pakaian dan barang barang bekas.
Berapa harganya? Karena sifat orang disini,tidak suka menerima gratis,maka orang boleh memilih apapun yang ada disana dan kemudian memberikan sumbangan semampunya. Tapi kalau mau nanya harga, maka harganya cuma satu dolar .Sedangkan buku buku bekas ,hanya 10 cent atau Rp.1000.--Jadi terserah kita mau menyumbang atau mau membeli.
Ada Manny, Glenda,Jean,Kris,juli dan Joanna ,yang berasal dari berbagai negeri dan sudah lama menetap di Australia. Kami diajak minum kopi sambil ngobrol hilir mudik.Yang baru pertama kali bertemu adalah Manny,Pria yang berasal dari Lebanon .Ketika saya memperkenalkan nama saya :"Effendi",langsung dikomentari :" Anda dari Turkey ya?"
"Bukan," jawab saya ," dari Indonesia," Mengapa saya tidak menyebutkan Tjiptadinata ? Karena selama ini ,belum pernah ada yang mampu mengeja nama saya dengan benar,maka dari pada dipanggil :" tata tata" maka selalu saya kenalkan nama saya Effendi. Mudah bagi mereka mengucapkan dan mengingatnya.
Sambil bercanda canda, saya tanyakan ,sudah beberapa tahun mereka selalu aktif disini,kapan  pensiunya ? " tanya saya. Dan langsung dijawab oleh Glenda,yang paling senior disana,karena sudah berusia 79 tahun,:" Till the end of my time' dan di iyakan oleh yang lain. "Disini,kami happy,setiap hari bertemu teman teman dan para pengunjung,sambil bercerita dan ketawa ketawa.Tanpa terasa waktu cepat sekali berlalu. Kalau dirumah,tidak ada orang,anak cucu,semuanya sibuk,kerja dan sekolah,sehingga sangat membosankan cuma duduk duduk,tanpa berbuat sesuatu yang bermanfaat.
Mendengarkan jawaban yang begitu spontan,mendadak saya merinding. Mereka ingin mengabdikan dirinya untuk pekerjaan sosial,tanpa digaji,hingga akhir perjalanan hidupnya.
Jujur,saya merasa kalah jauh dari mereka,padahal usia kami hampir sama,hanya beda satu dua tahun,kecuali Glendar.Kalau saya ,sungguh tidak betah ,kalau harus duduk sepanjang hari di sana,untuk melayani pengunjung,
Tahun lalu,disini ,para Oma ini,menyediakan kantin gratis,bagi orang orang yang homeless atau tidak ada keluarga yang mengurus. Tapi karena sudah bersusah payah menyediakan segala sesuatunya ,ternyata yang datang untuk menikmati makanan gratis,cuma dua tiga orang. Maka akhirnya kantin ini ditutup.
Hasil dari uang recehan yang terkumpulkan disini disumbangkan untuk para pengungsi dan orang orang yang tidak ada lagi keluarga yang mengurusnya. Walaupun ada bantuan dari Pemerintah,namun grup sosial ini,masih ingin membantu meringankan beban hidup mereka.
Sebagian dari pakaian yang ada, juga disumbangkan bagi siapa saja yang membutuhkan. Tapi tampaknya ,sudah mendarah daging bagi warga disini,kalau dikasih gratis, jarang ada yang mau. Kalau  beli,dengan harga murah,mereka mau. Dan itupun tidak pernah ada yang borong barang barang  murah.Mereka hanya membeli sesuai kebutuhan saja,karena masih banyak orang lain ,yang juga membutuhkan. Hampir dua jam kami duduk bersama teman teman disini, karena sudah hampir setahun tidak bertemu.
catatan : semua foto adalah dokumentasi pribadi
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H