Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saran untuk RT/RW Mengatasi Masalah Sampah Hijau

28 April 2017   05:51 Diperbarui: 28 April 2017   17:00 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hanya menggunakan mesin pemecah,maka sampah hijau dalam waktu kurang dari dua jam,sudah langsung jadi pupuk/dokpribadi

Ide untukRT/RW, Mengatasi Sampah Hijau 

Kalau dulu,masih ada gotong royong,sekali sebulan,membersihkanlingkungan,memangkas dahan dahan pohon yang merembet ke lamantetangga.Ataupun karena dahannya dapat membahayakan pengguna jalan.Selesai gotong royong,maka sampah bekas peremajaan taman dan kebun,menumpuk di tempat pembuangan sampah.Menunggu truk sampah daridinas kebersihan tiba untuk mengangkutnya.Bisa dalam waktu hitunganhari,bisa juga berlama lama mengendap di bak sampah dan bercampuraduk dengan sampah dapur.Akibatnya tumpukan sampah campur adukini,akan memproduksi bau tak sedap,yang  menyebar kerumah rumahpenduduk

Atau bisajadi,sampah yang berupa cabang dan ranting ,serta daunan yang berbaurdengan berbagai rumputan liar,diangkat dengan truk sampah dan dibuang entah kemana.  Dan di sepanjang jalan yang ditempuh truk yangmengangkut sampah ini,bertebaranlah daun dauan ini ,entah karenaditiup angin ,ataupun karena baknya yang tidak memadai.

Dari tahun ketahun,hal ini berlangsung dan belum tampak ada kreativitas dariwarga,untuk mengantisipasi penumpukan sampah dan sekaligusmemanfaatkan sampah ini sebagai pupuk.

Padahal sesungguhnya,dengan mempersiapkan mesin penggiling ranting dan dahan,serta dedaunan ini, maka dalam waktu kurang dari dua jam,seluruhsampah hijau,sudah dapat diubah langsung menjadi pupuk .

55291ba76ea834f4538b456b-5901ff5aef9673610d8b4568.jpeg
55291ba76ea834f4538b456b-5901ff5aef9673610d8b4568.jpeg
foto dokpribadi

Dalam halini mungkin kita bisa belajar dari Australia dalam menangani sampahbekas dari pepohonan serta rumput rumputan. Mungkin karena sebagianbesar dari negeri Kanguru ini tanahnya berpasir dan gersang,makasetiap ranting dan cabang pohon,tidak ada yang dibuang begitu saja.Melainkan di olah di tempat dan dalam waktu hanya 1 atau 2 jam,sampahhijau yang mengunung sudah berubah jadi semacam serbuk kayu,yang siapuntuk dijadikan pupuk.

55291ba66ea834f4538b4568-5901ffd6717a610e118b4567.jpeg
55291ba66ea834f4538b4568-5901ffd6717a610e118b4567.jpeg
Mesin BrokenWood yang sangat sederhana

Peralatanyang digunakan sangat sederhana .Terdiri dari mesin kecil ,yangdiberi chasing(rumah rumah,) untuk corong memasukkan segala macampotongan kayu,cabang,ranting dan rerumputan. Semuanya di kerjakanlangsung di tempat tumpukan sampah hijau ini. Dengan pertimbanganjauh lebih effisien dan sekaligus menjaga kebersihan kota. 

Andaikansampah ini diangkut,maka prosesnya adalah memasukkan sampah kedalambak truk dan mengangkutnya. Kemudian membongkarnya lagi di tempatproses pemecahannya.dengan kemungkinan di sepanjang perjalanankelokasi,kemungkinan daun daunan ini akan berterbangan disepanjangjalan yang dilalui,sehingga mengotori jalan .

Chasing ataurumah produksi pupuk instan ini,terdiri dari:

  • 1.motorpengerak
  • 2.coronguntuk memasukkan sampah
  • 3.corongtempat keluarnya hasil produksi ,yang langsung di tampung dengan selembar kantong .

Untuk“rumah” atau chasingnya.dapat dibuat sendiri dari bahan papanyang cukup tebal.sehingga bisa menekan biaya investasi untuk mesinproduksi ini. 

Semua potongan cabang,ranting pohon dan dedaunan ini langsung di masukkankedalam corong dan menghasilkan serpihan yang kecil dan halus. Dicorong yang berada dibawah bibir pengiling,disediakan sebuah kantongplastik ,yang berfungsi untuk menampung pecahan ini. Sementara dilantai juga disediakan selembar plastik yang lebar,sebagai wadahpenampung serpihan yang terpercik keluar dari mulut karung penampung.Untuk mengerjakan semuanya ini,hanya dibutuhkan tenaga 2 orang. 

Manfaat yang nyata :

  • 1.Effisiensiwaktu
  • 2.Mengurangipenumpukan sampah
  • 3.mengurangihal hal yang dapat menyebabkan banjir
  • 4.menjadipenghasilan tambahan bagi yang mengelola
  • 5.sekaligusmenciptakan lapangan kerja
  • 6.menjagaperemajaan taman kota /rumah dan kebun
  • 7.menciptakanpupuk organik secara manual
  • 8.menekanpeningkatan harga pupuk

55291ba66ea834f4538b4569-59020151717a61e6108b4567.jpeg
55291ba66ea834f4538b4569-59020151717a61e6108b4567.jpeg
hasil olahan mesin Broken wooden ini,mengubah ranting ,dahan dan dedaunan serta rerumputan ,menjadi serpihan kecil,seperti terlihat pada gambar dan siap untuk dijadikan pupuk hijau

Mekanisme Cara Kerja Mesin Penggiling

Mekanismecara kerja mesin pemecah atau penggiling kayu ini, persis dengan yangdigunakan oleh para pengusaha Eksportir Cassia atau kulit manis.Untuk kapasitasnya tergantung dari kekuatan motor penggerak yangdigunakan. Tidak harus beli mesin baru,karena yang bekas, banyak dijual . Untuk Chasingnya rata rata tukang las yang berpengalaman pastidapat membuatnya. Sewaktu saya masih aktif sebagai Eksportir, mesinyang saya gunakan adalah Kubota dan Chasing dibuat di salah satubengkel di kota Padang.

Usaha yang kelihatan sepele ini,sebenarnya bisa mendatangkan banyak keuntungan,Tidak saja mendukung upaya pemerintah untuk menjaga kebersihan kota dan upaya mencegah banjir dengan membuang sampah ditempat nya,juga dapat menjadi peluang emas bagi yang masih menganggur untuk bisa berwiraswasta ,hanya dengan bermodalkan mesin kecil .Sedangkan chasing atau rumahnya bisa di buat sendiri,sesuaikeperluan.

Semoga tulisan kecil ini ada manfaatnya dan dapat menjadi sumbangan inspirasi bagi pemerintah dan masyarakat,yaitu: memperindah taman kota dengan peremajaan secara berkala,menjaga kebersihan kota,mencegah banjir dan sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun