Kejadian pada sahabat kami pak Naryo, bukan kisah baru karena sudah teramat sering terjadi ,walaupun dengan irama yang berbeda. Namun melakukan kekeliruan yang sama, yakni demi popularitas diri dan demi mengejar impian semusim tega mempertaruhkan kebahagiaan keluarga. Padahal, apalah artinya popularitas, ketenaran yang dicapai dilluar sana bila harus mempertaruhkan kebahagiaan keluarga kita?
Namun begitulah hidup. Banyak orang yang menutup mata dan tidak mau belajar dari pengalaman buruk orang lain . Mungkin berpikir, " itu nasibnya, bukan nasib saya" .Makanya ibarat kisah bersambung, peristiwa menyedihkan seperti ini selalu berulang lagi dan lagi.
Kita sering mengutuki orang berjudi, tapi secara tanpa sadar kita malahan ikut berjudi dengan cara dan gaya yang berbeda. Malahan mempertaruhkan kebahagiaan keluarga yang merupakan harta tak ternilai, demi untuk mengejar suatu impian yang masih dalam bayang-bayangan.
Saya jadi ingat pribahasa kuno  " Mengharapkan burung terbang tinggi, Punai ditangan dilepaskan" Artinya, mengharapkan sesuatu yang belum tentu dapat dicapai  dengan mengorbankan kebahagiaan yang sudah ada ditangan.
Mensyukuri Apa yang Ada
Impian membuat orang menjadi besar. "Gantunglah cita-citamu setinggi bintang bintang dilangit", kata Bung Karno. Tetapi tentu harus disikapi dengan arif dan bijak. Bermimpi besar seharusnya menjadi motivasi bagi diri untuk kerja keras dan cermat. Karena tanpa upaya dan kerja keras, maka impian akan tetap menjadi impian kosong.
Namun dalam mengejar impian, jangan pernah mempertaruhkan apa yang sudah ada. Syukurilan dan jagalah apa yang sudah ada sementara kita mengejar impian untuk meraih kesuksesan demi kesuksesan.
Tulisan ini, sama sekali tidak bermaksud menggurui karena setiap orang memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya masing-masing. Dan tak seorangpun yang berhak untuk mengintervensinya. Akan tetapi saling mengingatkan tentu tidak ada salahnya, siapa tahu dapat menyentil kesadaran diri orang banyak yang sedang terbuai mimpi mimpi indah. Agar jangan pernah mempertaruhkan kebahagiaan keluarga untuk mengejar apapun . Karena apapun yang kelak akan diraih tanpa keluarga semuanya tidak akan berarti apapun
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H