Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cara Cermat Memilih Hobi dan Menekuninya

15 April 2017   07:31 Diperbarui: 15 April 2017   17:00 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

salah satu koleksi pisau dari antara lebih dari 200 jenis yang saya koleksi sejak masih muda./dok.pribadi

Cara Cermat Memilih Hobbi dan Menekuninya

Cukup banyak orang yang tidak dapat membedakan,antara hobbi dan iseng iseng, Mungkin masih ingat ,dulu dikoran atau dimajalah,seringkali ada tulisan diatas teka teki silang ,yang berbunyi :" Iseng Iseng Berhadiah". Maksudnya kapan kapan ada sempat,dari pada duduk bermenung,maka kita ambil pensil atau pena dan mengisi teka teki silang.Sesudah selesai ,dikirim ke koran atau majalah yang mempostingnya. Siapa tahu, suatu waktu akan menjadi pemenang,

Sementara hobbi adalah untuk ditekuni,bukan iseng iseng dan hanya menerapkannya, kapan kapan lagi mood saja.Ada begitu banyak ragam hobbi,yang bisa membuat kita bingung mau pilih yang mana. Hobbi tidak terlepas dari tebal tipisnya kantong kita. Karena  ada hobbi yang hanya menghambur hamburkan uang,namun tidak ada manfaatnya sama sekali,malahan dapat merusakan keharmonisan rumah tangga.Tidak jarang,akibat terobsesi hobbi,orang melupakan kewajibannya dan meletakkan hobbi menjadi prioritas utama dalam hidupnya.

1405496204940565610-58f168a58423bd517d9a92ec.jpg
1405496204940565610-58f168a58423bd517d9a92ec.jpg
koleksi buku bacaan/dokpribadi

Menyeleksi Hobbi 

Pertama coretlah dalam daftar,semua hobbi yang menghamburkan uang dan tidak ada manfaatnya. bahkan berpotensi merugikan diri dan keluarga.Rugi dalam hal materi dan juga merusakkan keharmonisan rumah tangga. Dan tentu tidak perlu disebutkan satu persatu,karena kita sudah cukup dewasa untuk dapat  membedakan,mana yang bermanfaat dan mana yang merugikan .

Pilihlah hobbi yang :

  • tidak mengganggu keharmonisan rumah tangga
  • tidak menganggu perekonomian keluarga
  • dapat dilakukan dirumah
  • memiliki nilai investasi
  • setidaknya bermanfaat untuk pembinaan diri
  • Misalnya:
  • Membaca
  • menulis
  • koleksi perangko
  • koleksi coin
  • koleksi uang kuno
  • koleksi lukisan
  • koleksi piringan hitam
  • dan seterusnya

coin-58f168f88423bd187d9a92ed.jpg
coin-58f168f88423bd187d9a92ed.jpg
Menekuni Hobbi

Berbicara mengenal hobbi,tentu setidaknya  ,kita memahami dasar dasarnya.  Hobbi membaca juga ada kiat kiatnya,yakni memilih  buku buku bacaan yang bermanfaat.Untuk apa membuang waktu hanya untuk membaca buku buku yang isinya ,akan menjadi sampah dalam pikiran kita?

Waktu itu sangat berharga .Waktu yang terbuang,tidak akan pernah dapat diperoleh lagi. Maka kita pilih buku bacaan yang ada manfaatnya.Apakah tentang ilmu pengetahuan ,ketrampilan ,cocok tanam,masak memasak,sastra dan sebagainya.

piringan-hitam-58f169434323bdd604cd83f7.jpg
piringan-hitam-58f169434323bdd604cd83f7.jpg
Menulis

Menulis kapan kapan lagi mood? Itu namanya iseng iseng,bukan hobbi. Kalau hobbi,seharusnya ditekuni,dipelajari,gimana caranya agar dapat menulis lebih baik.Walaupun belum tentu menjadi penulis yang handal,setidaknya,semakin menulis,semakin kita dapat memperbaiki mutu tulisan kita.

sam-3012-jpg-58f1698d4323bd7a04cd83f7.jpg
sam-3012-jpg-58f1698d4323bd7a04cd83f7.jpg
Hobi Mengoleksi

Kalau tidak paham ,perlu dipelajari.Karena kalau sekedar beli dan kumpulkan,tanpa memahami cara pemeliharaannya,maka seluruh upaya kita,akan sia sia belaka.Misalnya,koleksi perangko bekas atau uang kertas lama,terus ditumpuk,tanpa pengamanan.Maka setelah berbulan bulan,ketika ditengok,semuanya sudah lengket dan rusak,Akibatnya yang tersisa adalah sampah yang sudah harus dibuang,karena tidak ada nilainya sama sekali.

sam-3167-jpg-58f169eaed967304461983d5.jpg
sam-3167-jpg-58f169eaed967304461983d5.jpg
Koleksi Piringan Hitam

Mengoleksi piringan hitam dan kemudian menumpuk semaunya,sehingga ada yang tergores,retak dan  melengkung. Bila hal ini terjadi,maka nasibnya sama dengan koleksi perangko bekas dan uang kerta,yakni menjadi sampah,karena tidak ada lagi nilainya.

Karena piringan hitam yang tergores benda tajam,melengkung atau retak, jangankan untuk membeli,dikasih gratispun tidak ada yang bakalan mau,karena sudah kehilangan nilai jualnya.

Tips Untuk Menyimpan Koleksi Piringan Hitam

  • hindari terkena sinar matahari lasngsung,
  • karena menyebabkan piringan hitam melengkung
  • bila sudah melengkung, menjadi tidak bernilai lagi.
  • hindari penumpukan
  • hindari menyimpan ditempat yang lembab
  • susun dalam box yang ada rak untuk memisah
  • sehingga tidak tumpang tindih.
  •  hindari tergores benda tajam,
  •  karena akan merusak kemurnian suaranya.

Kebangkitan Piringan Hitam

Manusia pada umumnya suka musik. Dari musik klasik, dangdut,  Tekhnik rekaman di jaman itu masih bersifat alami , tanpa terdistorsi oleh kemajuan jaman dan tak terjamah oleh komputerisasi. Hal ini membuat hasil rekaman menjadi sangat nyata, seakan-akan pemusiknya hadir di antara pendengarnya.

Meningkatnya hasrat untuk kembali ke jaman tempo doeloe ini,salah satu alasannya adalah kualitas suara yang dianggap jauh lebih sempurna, dibanding format musik lain.

Koleksi Yang Dapat Menjadi Investasi

Seluruh koleksi,apakah koleksi pisau,koin, perangko  dan lukisan,disamping merupakan hobbi yang mengasyikan dan bermanfaat, sekaligus dapat menjadi investasi yang berharga. Dan bilamana kita tidak mendesak membutuhkan uang,maka dapat dijadikan warisan bagi anak cucu.

Kalau Hobbi Bisa Menghasilkan Uang,Apa Salahnya?

Hobbi mengoleks,memang bukan dengan tujuan,mencari keuntungan materi,tapi kalau ternyata suatu waktu,koleksi kita memiliki nilai jual yang tinggi,mengapa tidak?

Sebuah lukisan kuno yang dibeli dengan harga 5 dolar, dapat terjual dengan harga  ratusan ,bahkan ribuan dollar Mengoleksi aneka ragam barang, disamping merupakan kegiatan positif dan memberikan kesenangan tersendiri, sekaligus dapat merupakan salah satu investasi yang bernilai tinggi

Koleksi koin ,yang sudah saya tekuni sejak tahun 70 an ,kini sudah mencapai ribuan keping,dari berbagai negara,seperti : Singapore,Malaysia, Thailand,Jepang,Korea,Taiwan,China,Hongkong, Philippina, Cambodia, eropah,Amerika, Canada,Australia dan seterusnya.  Begitu juga dengan koleksi pisau yang sudah mencapai lebih dari 100 keping, Perangko,yang sudah berjumlah belasan album.

Cuma sekali saya pernah menjual perangko,sewaktu kondisi keuangan sangat mendesak .Selebihnya,masih tersimpan dengan baik,untuk dijadikan warisan bagi cucu cucu kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun