Akibat ditipu dalam jumlah yang bagi kami cukup besar ,yakni senilai 65 ton komunitas ekspor,maka mabuklah saya.Bukan lantaran minum alkohol,tapi karena banyak utang yang harus dilunaskan.
Maka yang pertama tama saya lakukan adalah mendata ulang semua utang piutang, Â Ada saham dari keluarga,ada saham dari teman,yang dipercayakan kepada kami. Maka kami memutuskan menjual aset kami,yakni 8 unit rumah di Komplek Wisma Indah I ,Padang, 3 Kavling tanah di Tabing,dua kavling tanah di samping telkom. Â Mengembalikan uang saham dari anggota keluarga dan teman teman.
Syukur ,urusan dengan anggota keluarga dan teman teman ,sudah tuntas. Bahkan terakhir sedan Corolla,kami jual dan diganti dengan kendaran niaga.Yang digunakan istri saya ,untuk difungsikan jadi sopir antar  jemput anak anak sekolah.Teramat menyakitkan memang,tapi itulah yang terjadi. Dari istri Eksportir,tiba tiba jadi sopir antar jemput. Saya sendiri,hampri mengalami kegilaan benaran.
Mengapa Prioritas Utama adalah Keluarga dan Teman?
Karena bila utang pada  keluarga,kerabat atau teman,tidak dibayar,yang kena getahnya,bukan hanya diri kita,tapi istri dan anak anak kita . Kelak akan jadi judul tambahan di belakang nama kita, misalnya Effendi yang nggak bayar utang.. Hingga cucu cucu kita akan tertimpa stigma,negatif.
Kalau urusan dengan bank,orang tidak akan mempermasalahkan dan dianggap urusan kita dengan bank.Paling banter ,agunan yang diserahkan,disita oleh bank.
Kini Tinggal Berhadapan Dengan Bank'
Saya datangi bank dan membicarakan,bahwa selama belasan tahun,perusahaan kami selalu membayar bunga bank dengan teratur dan tak sekali juga menunggak .Nah,kini sudah 6 bulan tunggakan bunga tidak mampu dibayar.Pihak bank tahu persis peristiwa,bagaimana saya bisa tertipu,karena letter of credit sudah expired ,sementara barang sudah terlanjur dikirim .Dan Pembeli tidak bisa dihubungi ,untuk minta perpanjangan atau extensd tanggal LC yang sudah kadaluarsa.
Bahkan pihak bank devisa kami ,juga sudah berupaya membantu lewat bank korespondensinya di Singapore,tapi gagal total. Nah,sekarang saya berikan kepada bank dua alternatif, saya dipenjarakan,berarti utang saya lunas. Atau bunga uang dimatikan dan beri saya kesempatan untuk mulai berusaha,untuk bisa membayar utang kami. Pimpinan bank sudah sangat kenal dengan kami dan tahu persis,bahwa kejadian ini adalah ketiban sial,bukan karena ada niat mau melarikan uang bank.
Akhirnya disetujui,bunga dimatikan,bahkan saya diberikan pinjaman insidential,agar dapat mulai berusaha,dibawah kontrol ketat dari bank. Dua tahun kemudian, kami bangkit kembali dan seluruh utang dilunaskan.
Kini Bebas dari Utang