Makin Adil Makin Beradab
Judulnya cukup menyentak,terutama pada kata :" beradab" . Tapi tentunya judul tersebut sama sekali tidak berkonotasi menyindir apalagi memaki seseorang,maupun golongan tertentu. Judul : "Makin adil,makin beradab " ini adalah merupakan frasa yang dijadikan semboyan dalam rangka mewujudkan semangat kepedulian dari warga dan untuk warga. Dengan berprinsip,kalau bukan kita yang peduli akan derita sesama kita,siapa lagi? Dan kalau bukan sejak sekarang ,mengaplikasikan hidup berbagi ,kapan lagi?
![sam-3041-jpg-58e0e619b29273b9187546ba.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/04/02/sam-3041-jpg-58e0e619b29273b9187546ba.jpg?t=o&v=770)
![gereja-58e0e699519373230d25c1c8.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/04/02/gereja-58e0e699519373230d25c1c8.jpg?t=o&v=770)
- akses khusus di pintu selatan -Jalan lapangan Banteng
- parkir khusus di halaman parkir depan  aula
- jalur khusus untuk umat yang membawa keluarga dengan kursi roda
- didalam gereja ,tersedia bangku khusus untuk lansia
- yaitu bangku terdepan disayap kiri dan sayap kanan
- diruas yang sama ,ada bangku khusus untuk pengguna kursi roda
- ada interprener , bagi tuna rungu
Walaupun belum sampai ketahap mempersiapkan kursi roda bagi penyandang disabilitas,setidaknya sudah ada langkah maju dari umat di Gereja Kahtedral ,untuk secara nyata membantu meringankan penderitaan bagi para lansia dan penyandang disabilitas, agar tidak perlu berjalan kian kemari,mencari tempat duduk yang kosong..
Sehingga dengan demikian, orang orang yang dikategorikan sebagai lansia dan kurang beruntung ini,tetap dapat menjalankan ibadahnya,dengan rasa nyaman. Mendapatkan tempat khusus,yang mudah dicapai ,tanpa harus berjalan memutar keliling gereja, Agar setiap orang dapat membaca dan memahami dengan baik,maka kepada setiap umat yang hadir,diminta untuk membawa pulang kertas yang berisi informasi tersebut, mendorong umat,semakin peduli akan sesama warga yang kebetulan sudah lansia dan kurang beruntung ( penyandang disabilitas)
![sam-3042-jpg-58e0e6de519373de1425c1c6.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/04/02/sam-3042-jpg-58e0e6de519373de1425c1c6.jpg?t=o&v=770)
Kalau untuk menyambut,para lansia dan penyandang disabilitas,sudah sejak dulu,tidak lagi harus antri berlama lama menunggu giliran,ketika saat saat menyambut komuni. Dan kini semakin dilengkapi dengan kemudahan lainnya,seperti yang sudah disebutkan diatas
Semoga saja, contoh yang diberikan oleh umat Katholik di lingkungan Gereja Kathedral ini,dapat menjadi contoh dan memotivasi umat di Gereja Katholik lainnya,untuk juga menyatakan keperdulian ,dengan melakukan apa saja,yang dapat meringankan penderitaan  warga lansia dan kurang beruntung ini.
Sekilas Tentang Gereja Kathedral
Gereja Katedral Jakarta yang bernama  Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga, ini diresmikan pada 1901 dan dibangun dengan arsitektur neo-gotik dari Eropa,.
Katedral yang asli diresmikan pada Februari 1810, namun pada 27 Juli 1826 gedung Gereja itu terbakar bersama 180 rumah penduduk di sekitarnya. Lalu pada tanggal 31 Mei 1890 Gereja itu pun sempat roboh.
Gereja yang sekarang ini dirancang dan dimulai oleh Pastor Antonius Dijkmans dan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Pro-vikaris, Carolus Wenneker. Pekerjaan ini kemudian dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit ketika Dijkmans tidak bisa melanjutkannya, dan kemudian diresmikan dan diberkati pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, S.J., Vikaris Apostolik Jakarta.Keterangan ini dapat dibaca ,dipintu masuk Gereja di bagian kanan bangunan, dimana ada prasasti yang menjelaskan secara singkat,tentang sejarah berdirinya Kathedral,.Gedung ini termasuk dalam heritage building atau bangunan yang berada dalam pengawasan pemerintah .Bahkan beberapa tahun lalu, Pemerintah sudah membantu pemugaran Gereja ini.
Pada malam natal, 24 Desember 2000, Gereja ini menjadi salah satu lokasi yang terkena serangan ledakan bom( semua foto adalah dokumentasi tjiptadinata effendi)
.(sumber : prasasti di pintu masuk gereja dan https://id.wikipedia.org/wiki)
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI