Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Arti dari "Sebuah Undangan"

31 Maret 2017   20:23 Diperbarui: 1 April 2017   06:37 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memaknai  Arti Dari Sebuah Undangan

Setiap orang tentu berhak memiliki dan memaknai arti sebuah undangan bagi dirinya. Ada beragam undangan yang dapat diterima.Mulai dari undangan rapat,undangan untuk menghadiri resepsi pernikahan, merayakan hari ulang tahun ,undangan makan siang dan seterusnya.

Dengan dimasukkannya nama kita dalam daftar orang yang akan diundang,sesungguhnya sudah merupakan sebuah penghargaan yang tidak ternilai. Walaupun bukan termasuk tipe orang yang gila sanjungan,tapi setiap orang waras,pasti akan merasa sangat senang bila mendapatkan penghargaan. Dan salah satu ujud dari penghargaan tersebut adalah merupakan sebuah undangan.

Semakin terbatas orang yang diundang,semakin tinggi jualah nilai dari udangan tersebut. Karena berarti dari sekian ribu orang,nama kita termasuk dalam daftar orang yang di pentingkan. Apalagi bila undangan yang diterima bersifat pribadi.

Undangan Pribadi

Saya dan istri sangat beruntung,karena selama ikut bergabung di Kompasiana ini,sudah tidak lagi terhitung berapa puluh kali,kami mendapatkan undangan yang bersifat pribadi.Dikirimi berbagai bingkisan, batik tulis tangan dan sebagainya dari teman teman.Bahkan ada kiriman dari Jepang,Belanda .Jerman,Italia dan seluruh pelosok tanah air,berupa kopi dari jambi,Gresik, Cirebon ,jakarta ,Sumatera ada kiriman batik karya sendiri dari ananda Sitti Nur Hasanah, souvenir dari cucu kami Maia Margaretha, dari Weedy Koshino di jepang.kiriman buku dari pak Thamrin Sonata  dan sebagainya,yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

 Diajak makan siang,makan malam,bahkan diundang pak Rudy Geron dan istri,  ke Pulau Lombok, di traktir tinggal dihotel berbintang selama berhari hari,diajak pesiar dengan perahu motor dan seterusnya. Padahal kami berdua bukan siapa siapa,hanya salah satu dari 300 ribu orang yang bergabung di sini.

Ada Wang Eddy di Semarang ,yang mengundang kami makan vegeterian food,Betterthangood Ina,yang sudah berkali kali mengundang kami makan malam di Sunter. Dan hari ini untuk kesekian kalinya kami di jemput siang tadi oleh teman Kompasianer yang bernama Sisca.

Hari ini Kembali Kami Diundang Makan Siang

jam 11.30 siang kami dijemput di lobby selatan,apartemaen Boulevard dan diajak makan di Spring Hills Restoran,sebuah restoran elite yang berlokasi di daerah Kemayoran.Kami cuma bertiga dan siang ini menikmati hidangan santap siang ,berupa ikan kerapu yang fresh from the Aquarium. yang dimasak dengan saus Thailand. Masih ada cumi goreng tepung yang gurih dan sayur kayland yang empuk dan gurih.

Saking besarnya ikan dan kami cuma bertiga,akhirnya tanpa malu malu kucing,kami minta agar sisanya dibungkus untuk dibawa pulang,Bukan untuk dikasih ke kucing,tapi untuk kami nikmati makan malam dirumah.

Masih ada pudding yang tersaji unik dalam buah kelapa. Enak banget,tapi banyak banget,Lagi lagi diminta untuk to take away. Maka disamping makan siang yang sangat sangat kenyang,masih membawa pulang oleh oleh lagi.

Kebahagiaan Tak Ternilai

Setiap kali kami mendapatkan undangan,sungguh merupakan sebuah kehormatan tak ternilai bagi kami berdua,Karena merasa mendapatkan penghargaan yang tinggi. Bukan lantaran makan gratisnya,tapi terlebih penghargaan yang terkandung dalam undangan tersebut.

Tulisan ini dipostingkan ,tentu bukan dengan maksud,agar diundang ramai ramai oleh teman teman lainnya.Melainkan sekedar berbagi rasa suka cita,bahwa di Kompasiana ini,kami disayangi,baik sebagai teman,maupun sebagai orang tua atau Opa dan Oma'

Kompasiana Beyond Blogging

Sungguh sangat kental terasa,bahwa semboyan Beyond Blogging,bukan hanya sebatas pepesan kosong,tapi dapat dirasakan secara nyata,selama keberadaan kmai bersama teman teman di Kompasiana ini.Dari sama sekali tidak kenal,kini sudah menjadi sahabat baik.bahkan sudah seperti keluarga sendiri. Misalnya,bagaimana Sisca dengan rela berhujan hujan,dengan memimjamkan  kami payungnya, agar kami tidak basah. Hal yang tampaknya kecil,tapi membuktikan bahwa menjdi seorang Blo

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun