Kami berdua sama sekali tidak menyadari ,bahwa kami sudah melalui masa masa yang rentan dengan gangguan kecemasan yang berlebihan. Karena sebelum memutuskan untuk pensiun,kami sudah menyusun jadwal kehidupan kami secara berkesinabungan.
Jadwal dari Senin sampai dengan Hari Minggu Selalu Padat,tidak ada hari ,dimana kami hanya duduk bengong dirumah,Kami selalu setiap hari keluar rumah,untuk berbagai kegiatan ,seperti :
- olah raga pagi',berenang ataupun jalan jalan di pantai
- minum secangkir kopi dan sarapan'
- membersihkan rumah,taman dan kebun
- membaca menulis dan kegiatan sosial
- aktif dalam berbagai organisasi,walaupun tidak menghasilkan uang
- aktif di media sosial
- bertemu tetangga atau teman teman
- malam hari ,kami juga sibuk di facebook dan WA
- baru tidur sekitar jam 11 malam
Bersyukur dengan jalan mengisi seluruh hidup dengan kegiatan positif, hingga memasukki usia ke 74 ,kami berdua menikmati hidup santai dan dimana ada kesempatan membantu meringankan penderitaan orang lain.
Jadi ,kalau sudah diperiksa dokter dan hasil analisa sehat, jangan kedokter lagi. Lebih baik manfaatkan dana yang ada untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak,ketimbang membeli segala macam obat,yang sesungguhnya,sama sekali tidak dibutuhkan.
Sehingga motto : muda kerja keras dan dihari tua menikmati hidup"sungguh sungguh dapat diaplikasikan. Kasihan keluarga kita,harus menanggung beban akibat kita tidak mengisi waktu yang ada dengan hal bermanfaat,sehingga memberi peluang timbulnya kecemasan yang berlebihan.
jangan tunggu ,mulai hari ini,buatkan jadwal untuk esok hari dan selanjutnya, Jangan biarkan diri duduk melamun ,karena bisa kerasukan roh gentayangan.Lakukan aktivitas,apa saja,selama positif,Pada hari hari pertama,mungkin akan terasa berat,tapi bila sudah dijalani seminggu,semuanya akan menjadi bagian dari hidup kita.
Hidup cuma satu kali saja,mengapa harus hidup dalam kecemasan?
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI