Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyaksikan Nasib Maling Kelas Teri

26 Maret 2017   16:07 Diperbarui: 26 Maret 2017   16:19 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa harus ada nama Koruptor,mengapa tidak disebut saja :"maling berdasi?" Tentu saja saya bukan dalam kapasitas yang berhak mempertanyakan.

Apakah dengan semakin besarnya total uang negara yang diambil oleh Maling berdasi,maka semakin tinggi jualah tingkar perlakuan yang diberikan kepadanya? Sekali lagi,kita hanya mampu bertanya pada rumput rumput yang bergoyang,walaupun mengerti bahwa disana tidak akan ada jawabannya

Sudah menjadi rahasia umum, sering kali kita menyaksikan tanyangan di berbagai TV,hal yang sangat melukai perasaan. Bagaimana orang yang sudah mencuri uang rakyat ,dalam jumlah milyaran,bahkan ratusan milyar ,dengan sangat percaya diri  melambaikan tangan dan terseyum!

Pelaku tampil dengan rapi dan tersenyum ,sambil melambaikan tangan ,persis kayak selebritis yang lagi ngetop. Bagi kita yang masih punya hati,pasti akan merasa miris dan terluka rasa keadilan dalam hati . Apakah berarti semakin banyak uang yang dirampok,maka si Pelaku akan semakin PD tampil di depan masyarakat? Ataukah Indonesia sudah mulai  terperangkap oleh fenomena yang sangat mengerikan .yakni : "Mencuri tak lagi aib?"Sungguh ,saya tidak bisa menjawabnya.Bahkan memikirkannya saja ,saya jadi ngeri.

Ataukah dunia sudah berubah? Mungkin si perampok ini malah memiliki falsafah hidup :" Jaman sekarang,mencuri masih dianggap aib?" Apa saja kata dunia?!"

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun