Jauhkan Anak Anak Kita Dari Ketergantungan Pada Games
Sejak beberapa tahun belakangan ini, permainan elektronik,sudah merambah semua kalangan. Bukan hanya anak anak dari kalangan keluarga berada,tapi dapat dikatakan ,mampu ataupun tidak,orang tua akan berusaha membelikan anak anak mereka, kalaupun bukan laptop,minimal sebuah Hp,agar tidak ketinggalan dari anak anak lainnya.
Walaupun sudah banyak terbukti ,bahwa ,disamping manfaatnya, tidak sedikit efek negatif yang terjadi akibat anak anak sudah amat tergantung,pada permainan elektronik ini, seakan tidak ada lagi yang memperdulikannya.
Sesungguhnya, ada jalan lain, yang dapat ditempuh,untuk mencegah agar anak anak ,tidak tergantung pada permainan elektronik ini, yakni ,sejak dini diperkenalkan untuk menekuni hobbi mengoleksi
Hobbi mengoleksi ini,sangat bervariasi, tergantung pada kemampuan orang tua. Nah,tugas kitalah yang menyeleksinya, sesuai dengan kemampuan keuangan dan kondisi keluarga. Ada banyak benda benda yang dianggap tidak berharga ,sehingga bahkan tidak jarang dapat ditemukan di tong sampah perkantoran,yakni perangko bekas.
Mengoleksi perangko bekas, dapat merupakan suatu hobbi yang sangat menarik dan sekalgus merupakan proses pembelajaran diri bagi anak anak. Tentang nama nama pahlawan di indonesia,nama nama bunga yang langka ,maupun nama nama negara di dunia. Setelah koleksi cukup banyak,anak anak sudah dapat melakukan barteran perangko bekas yang ada padanya,dalam jumlah yang banyak. Perangko yang bagi kita di Indonesia,mungkin dianggap tidak ada harganya,boleh jadi diminati oleh pengumpul perangko dari luar negeri.
Bisa diawali dengan koin rupiah, yang nilainya tidak seberapa. Kemudian secara bertahap,melengkapi koleksi dengan koin dari negara tetangga, seperti Malaysia,Singapore, Thailand ,Philipina, Vietnam, Kambodia, Hongkong dan seterusnya..
Tidak masalah pada awalnya disusun secara acak,karena tidak akan mengurangi nilai dari koin tersebut, Secara alami,anak akan belajar menata hobbinya sendiri,tanpa dipaksa harus begini dan begitu, Semakin anak tertarik,maka dengan sendirinya akan menata koleksinya semakin hari semakin rapi. Hal ini sekaligus menuntun anak anak untuk memanfaatkan waktu luangnya dengan melakukan hal hal yang bernilai tambah dan salah satunya adalah menyusun kolekso koinnya,
Dan hal ini cukup menarik bagi anak anak kita. Karena melalui koleksi koin, anak anak belajar: tentang berbagai negara di dunia.Antara lain: Tentang mata uang yang digunakan gambar apa saja yang tertera pada koin
Mengasyikan ,bila ada waktu senggang membolak balik hasil koleksi yang sudah terkumpul selama belasan tahun. Nah, kalau dulu hanya para raja yang mengoleksi koin,kini anak anak kita juga dapat melakukannya, Mengapa kita tidak mau memperkenalkan mereka dengan hobbi mengoleksi koin? Biaya yang dikeluarkan untuk mengawali hobbi ini,tidak lebih dari 25 ribu rupiah.untuk membelikan anak sebuah album khusus untuk koleksi koin.
Mendidik Anak Mengenal Negeri Sendiri dan Dunia
Dengan menekuni hobbi mengumpulkan perangko dan koin koin, anak anak sejak dini sudah dilatih untuk mengenal negerinya sendiri.Yakni :
- nama nama Pahlawan Indonesia
- nama nama bunga langka
- hewan langka
- nama nama negara di dunia
Hingga saat ini ,cukup banyak orang Indonesia,yang tidak mengetahui,misalnya,gambar apa yang terdapat pada koin 10 sen, 50 sen dan kepingan satu rupiah? Karena biasanya,kita hanya menggunakannya berdasarkan nilai nominal yang tercetak pada koin ataupun lembaran uang kertas,tanpa mau peduli pada gambar apa yang terdapat pada koin atau lembaran tersebut?
Di jaman dulu, hobbi mengoleksi koin, disebutkan sebagai The Hobby of Kongs, tapi kini siapapun bisa.Sebenarnya apa sih ,keuntungannya mengoleksi koin? Seorang Kolektor Koin, tentu mengumpulkan Koin Koin dari emas ataupun Koin kuno,yang harganya bisa selangit. Bila beruntung, seorang Kolektor bisa menjadi kaya mendadak, dari hasil pengumpulan koin koin kuno . Seperti salah satu contoh,yang sempat menghebohkan kalangan kolektor koin di dunia ,adalah sebuah koin :”Double Eagle “ yang nilai riilnya ,hanya 20 dollar Amerika, terjual dengan harga yang sangat fantastis,yakni senilai 7,59 Juta US.Dollar,pada tahun 2002. Koin tersebut adalah hasil dari produksi tahun 1933
Kalau untuk membelikan HP yang harganya paling murah 200 ribuan rupiah,mengapa kita tidak mau membelikan buku perangko atau buku untuk mengoleks koin,yang cuma 50 ribuah rupiah?Melalui pendidikan non formal ,lewat koin dan perangko, anak anak kita menemukan banyak hal yang sama sekali tidak tersentuh di rumah sekolahnya.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H