Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Aduh Nasib di Negeri Orang Tak Cukup Andalkan Otot

10 Maret 2017   20:50 Diperbarui: 10 Maret 2017   20:53 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak saya menuliskan ,tentang gaji di Australia yang mengiurkan, maka bertubi tubi pertanyaan yang masuk. Intinya adalah bagaimana caranya bisa bekerja di Australia ? Begitu banyaknya pertanyaan,sehingga sejujurnya,saya kewalahan untuk menjawabnya satu persatu. Begitu saya masuk ke facebook, langsung diserbu dengan pertanyaan,yang berkisar tentang kerja di Australia.

"Saya mau kerja apa saja,asal halal" demikian kira kira ungkapan hati yang disampaikan .Yang menunjukkan betapa mengebu gebunya hasrat hati banyak orang,untuk dapat bekerja di Australia. Mengumpulkan uang .untuk dibawa pulang ke kampung halaman.

Niat yang sangat baik dan patut diapresiasi .Tapi tentu perlu dipahami,bahwa tidak semudah itu, orang bisa bekerja di Australia. Ada banyak aturan yang harus di penuhi dan salah satu yang paling rumit adalah urusan Visa Kerja.

Jangan Tergoda

Jangan tergoda tipu tipuan murahan,yang menjanjikan,menjamin pasti bisa dapat kerja,tanpa Visa Kerja,asalkan bayar sejumlah 70 juta  rupiah. Bahkan katanya, calon pekerja, diantarkan  langsung ke perkebunan untuk bekerja. Sudah banyak yang tertipu. Jadi bukan hanya kaum wanita yang termakan bujuk rayu para Scammers,tapi juga cukup banyak laki laki yang percaya,akan kata kata :" dijamin dapat kerja" asal bayar 70 juta rupiah. Baru sesudah ketahuan, setelah orang dan uangnya raib.

Bekali Diri Dengan Ketrampilan

Sehebat apapun hasrat hati untuk sesegera mungkin mengubah nasib keluarga,alangkah baiknya bila bersabar ,untuk mempersiapkan diri dengan berbagai ketrampilan. Karena kalau datang ke  Australia,untuk mengadu nasib ,hanya dengan mengandalkan otot untuk bisa kerja di perkebunan,bukanlah sebuah jalan yang cermat. Mengingat gaji di perkebunan jauh lebih kecil,dibandingkan dengan pekerjaan yang membutuhkan skill atau ketrampilan.

Kerja Seminggu,Cuti Seminggu.Gaji Full

Kalau memiliki ketrampilan,misalnya tentang tehnik mesin ,penghasilan adalah berlipat kali,dibandingkan kerja hanya dengan mengandalkan otot. Contohnya, anak teman saya, memiliki ketrampilan tentang tehnik mesin dan menguasai bahasa Inggeris secara verbal dengan cukup baik. Kini bekerja di salah satu perusahaan pertambangan. Ia bekerja selama seminggu dan dapat cuti seminggu.Kesimpulannya,dalam sebulan hanya kerja setengah bulan,tapi gaji dibayar penuh.

Hal ini diceritakan langsung kepada saya.jadi bukan hasil rekayasa atau baca sana baca sini. Transportasi dengan pesawat,pulang pergi dan penginapan di lokasi ,serta seluruh biaya akomodasi dan konsumsi ,ditanggung perusahaan. Sehingga dapat dikatakan ,gajinya yang berkisar 6000 dolar perbulan,dapat ditabungkan ,untuk masa depannya.

Kalau cuma kerja di perkebunan,gaji cuma 8 -10 dolar perjam ,sehingga sehari ,kalau kerja 10 jam,baru berpenghasilan 100 dolar perhari atau 3000 dolar perbulan. Pekerjaan hanya ada waktu musim buah .

Gaji Sebulan 6000 dolar atau Rp.60 juta .Bukanlah Sesuatu yang istimewa

Gaji sebulan 6000 dolar atau setara Rp.60 juta sebulan,bukanlah sesuatu yang:"wah" disini. Mantu kami ,yang insinyur pertambangan,gajinya jauh lebih besar.Menurut teman saya,gaji orang yang memiliki ketrampilan sebagai tukang las,gajinya setahun sekitar 500 juta rupiah.Bukan sebuah candaan. Bahkan , kalau mau kerja di lokasi pertambangan,gaji bisa mencapai 8000 dolar perbulan .Dengan catatan, biaya transportasi pulang pergi untuk cuti,ditanggung perusahaan.

Karena itu,bagi yang sudah kebelet ingin cepat cepat dapat kerja di Australia, alangkah baiknya bersabar,setahun atau dua tahun,untuk mengambil  sekolah kejuruan yang khusus untuk ketrampilan. Kalau dulu,seingat saya ,nama sekolahnya STM ,tapi kini saya tidak tahu ,menggunakan istilah apa gitu.

Bagi Wanita

Bagi wanita yang ingin bekerja di Australia, prioritas utama ,diberikan kepada mereka yang mempunyai latar belakang medis. Apakah dokter,perawat ataupun bidan. Untuk profesi ini,masih sangat dibutuhkan oleh Australia.

Kalau bekerja dibidang ini,maka untuk mendapatkan Visa Permanen atau P.R. Permanent Residence,peluangnya sangat besar.Bila mendapatkan PR,maka  bisa bekerja dan tinggal disini ,tanpa batas. Hanya sekali dalam 5 tahun,perlu diperpanjang.Tidak ada kewajiban harus menjadi warga negara Australia.,seperti banyak disangka orang. Buktinya,kami masih tetap warga negara indonesia, walaupun sudah tinggal disini ,sejak tahun 2004.

Usia

Kalau usia sudah mendekati 50 tahun, sebaiknya tidak usah berpikir untuk kerja di Australia,kecuali memang ada ketrampilan khusus. Karena dalam penilaian untuk menerbitkan visa, faktor usia termasuk yang menentukan.Usia dibawah 30 tahun, akan mendapatkan prioritas pertama,seandainya memiliki ketrampilan yang setara.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya,sekaligus menjawab,banyaknya pertanyaan  yang masuk,seputar bekerja di Australia.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun