"Om, maaf, saya batal ke Perth. Saya kemalangan." Pengirim Rudy (bukan nama sebenarnya). Melihat waktu berita dikirim dan saat saya membacanya,sudah sejak 2 jam yang lalu. Karena tadi siang,saya mengendarai mobil ,dari pusat kota,sehingga tidak memungkinkan menengok ke HP .
Langsung saya jawab:" Maaf,Rudy,Om baru sampai dirumah. Maksudnya kemalangan itu apa sih?"
Selang beberapa menit ,baru ada jawaban:" Anak saya yang baru berusia 7 tahun,tergencet di garase ,dengan kendaraan yang saya setir sendiri. Om. Ini kesalahan saya Om.Karena  pagi pagi sudah ribut dengan istri,maka saya jadi emosional dan  mengeluarkan mobil dari garasi,tanpa  menengok,ternyata akan saya, bergantungan di pegangan pintu mobil,karena ingin ikut. Kini sedang dirawat dirumah sakit .Mohon doanya Om"
"Okay,urus anak andaRudy, ,ntar kalau sudah agak baikan ,kabarkan lagi ya .Om doakan" jawab saya singkat.
Jadi Ingat Kejadian Dulu
Saya jadi ingat kejadian  ,tetangga saya diwaktu dulu. Pagi pagi secara diam diam ,ia bangun dan menyelinap ke garasi mobil, entah karena bertengkar dengan istri atau alasan apa,saya tidak tahu persis. Membuka pintu garasi dan  memundurkan kendaraan,tanpa melakukan pengecekan. Tiba tiba terdengar suara jeritan anak .Kendaraan dihentikan dan tetangga saya yang bernama Cun, keluar dari mobil. Berlari kebelakang kendaraan dan jantungnya serasa copot,karena disana terbaring putranya yang baru berusia 6 tahun,berlumuran darah. Dilarikan kerumah sakit,tapi sudah tidak tertolong lagi.
Peristiwa ini sempat menghebohkan dan semua orang mengutukinya.Karena akibat kelalaiannya, menyebabkan anaknya tewas secara tragis oleh kendaraan yang disetirnya sendiri. Hal itu menjadi pelajaran bagi saya dan keluarga, bahwa  kalaupun terjadi pertengkaran dalam keluarga, hendaknya diselesaikan dengan baik.Bukannya dengan ngambeq dan dalam kondisi emosional,mengemudikan kendaraan.
Akibatnya,menyebabkan kematian anak sendiri. Bayangkan penyesalan seperti apa yang dirasakan,oleh pasangan suami dan istri. Karena akibat mereka bertengkar, anak kandung mereka jadi tumbal emosi yang meledak ledak.
 Sesal datangnya memang selalu terlambat.
Mungkin saja,ada banyak kejadian lain yang mungkin berbeda versi ,tapi intinya adalah ,akibat pertengkaran antara pasangan hidup,maka menjadi emosional dan anak yang menjadi korbannya.Kalau hal ini terjadi di Australia,maka disamping penyesalan mendalam,karena telah menyadi penyebab tewasnya anak ditangan sendiri,juga tidak mungkin dapat lepas begitu saja. Polisi pasti akan melakukan penyelisikan ,mengapa bisa terjadi? Kalau ternyata, karena kelalaian orang tua,maka dalam kesedihan,masih harus meringkuk lagi dalam penjara.Â
Disini,menendang anjing sendii ,dikenakan denda 5000 dolar, apalagi sampai menjadi penyebab tewasnya seseorang,tidak peduli apakah orang lain atau anak sendiri yang jadi korban, pelakunya pasti akan dibui.
Semoga tulisan ini,dapat menjadi pengingat bagi orang banyak,agar terhindar dari petaka,seperti yang sudah dituliskan diatas.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H