Anak-anak di Indonesia dapat dikatakan sangat dimanja oleh orangtua dan sekaligus oleh pemerintah. Pertama adanya larangan kerja bagi anak-anak dan kemudian masih ditambah dengan sikap orang tua yang merasa gengsi kalau anaknya yang masih bersekolah bekerja paruh waktu di toko kue atau roti. Apalagi kalau anaknya sampai kerja mencuci piring di restoran, masih dianggap hal yang memalukan.
Akibatnya,terbentuklah kepribadian yang manja dan membiasakan anak anak kalau mau sesuatu tinggal menadahkan tangan dan permintaannya akan dipenuhi. Bahkan mau ajak pacar makan di restoran tanpa malu malu minta uang pada orang tua. Pokoknya,tugas anak adalah belajar dan selebihnya dipersiapkan oleh orang tua .
Anak Australia,Tidak Berani Pacaran,Kalau Belum Punya Penghasilan Sendiri
Anak anak disini,hingga sma ,belum berani pacaran,walaupun sesungguhnya sejak smp ,mereka sudah kerja paruh waktu di Mcdonald atau di toko roti dan kue. Tapi gaji mereka baru sekitar 8 dolar perjam.Sehingga hanya cukup untuk membiayai jajan mereka sendiri dan belum cukup untuk ajak pacar makan diluar.
Anak anak disini,berkerja sama sekali bukan lantaran orang tuanya tidak mampu membiayai,melainkan cara mendidik anak anak agar menjadi manusia yang mandiri Dan sebelum kuliah mereka selesai,mereka sudah menjadi tenaga yang siap pakai.Sehingga hampir tidak pernah terdengar keluhan adanya sarjana yang pengangguran.
Mau Study Tour, Kerja Cuci Mobil
Salah satu sekolah di Greenwood Suburb,atau kecamatan Greenwood,merencanakan akan membawa 21 Student mereka yang duduk di Years 10 to 12 atau setingkat SMA Â ,untuk perjalanan study tour selama tiga minggu ke Vietnam dan Cambodia.
Tapi mereka diwajibkan untuk bekerja ,mengumpulkan dana,untuk digunakan selama dalam perjalanan. Yakni dengan mencuci mobil .Untuk kendaraan kecil 10 dolar ,sedangkan kendaraan yang agak besar 15 dolar. Untuk mana pihak sekolah menyediakan lapangan untuk kegiatan mencuci mobil ini.
Selama di Vietnam dan Cambodia,anak anak akan membayar masing  masing ,pengeluaran untuk sarapan,makan siang dan malam,serta kalau mau beli jajan. Tujuannya adalah mendidik anak anak,agar menjadi manusia yang mandiri.
Shannon Palmer,Guru yang akan memimpin mereka dalam Study Tour ini mengatakan :"Students will take turns to be leaders through out the expedition"
Suatu Waktu ,Mungkinkah Indonesia Siap untuk Mempraktikkannya?
Mungkin butuh waktu yang agak panjang,sehingga budaya yang selama ini berlangsung,yakni mau apa saja,anak anak tinggal menadahkan tangan,tidak gampang untuk mengubah secara mendadak. Butuh waktu panjang dan butuh perubahan pada sistim aturan kerja bagi anak ,yang selama ini diterapkan.
Setidaknya, tulisan ini dapat menjadi sebuah masukan dan sekaligus  membuka pikiran kita,mengapa banyak sarjana yang menganggur di Indonesia? Salah satunya adalah kebiasaan buruk yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu,bahwa tugas mereka hanyalah sekolah semata mata. Kelak,kalau sudah lulus,baru belajar ,bagaimana cara hidup dalam bermasyarakat.
(sumber foto dan bacaan : Joondalup Times ,terbitan ,tanggal 7 Maret,2017)
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H