Saya bersyukur,didampingi putra kami,sementara istri saya memilih duduk dibatu karang dan menonton dari kejauhan. Merangkak perlahan lahan dan menapakkan kaki dengan sangat hati hati,agar jangan sampai terperosok kedalam lubang,bagi saya diusia memasukki ke 74 tahun,sejujurnya bukan masalah enteng, Tapi saya yakin akan mampu melalui semuanya ,tentu dengan sangat hati hati dan dikawal oleh putra kami.
Inilah pengalaman berharga bagi saya pribadi. Disamping merupakan kompetisi berburu Abalone pertama kali yang saya  ikuti,sekaligus pelajaran berharga ,bahwa kendati tidak saling kenal,tapi kami saling menjaga keselamatan rombongan.Walaupun secara hukum,tidak ada tanggung jawab,namun  semuanya dilakukan dengan ikhlas.Sekali lagi terbukti,beda suku bangsa,beda budaya dan beda agama,tidak menjadi halangan untuk saling tolong menolong.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H