Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tidak Saling Kenal, tapi Saling Menolong

6 Maret 2017   20:28 Diperbarui: 6 Maret 2017   20:51 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tidak Saling Mengenal,Tapi Saling Menjaga

Kebiasaan yang sudah turun temurun ,kalau berpergian,apalagi dalam kondisi yang rawan bahaya,maka seluruh perhatian kita,semata mata adalah anggota keluarga kita.Sementara orang lain,kita anggap tanggung jawab keluarganya untuk mengawasi. Hal ini tentu saja tidak ada yang salah,karena prisinp hidup kita adalah :"family is the first"
Tetapi kemarin ,saya mendapatkan pelajaran baru ,yang sangat mendalam,yakni kendati sama sekali tidak saling mengenal,namun orang saling menjaga,keselamatan orang orang disekitarnya.Hal ini ,saya saksikan dan alami sendiri ,ketika berada dalam rombongan perburuan Abalone,hari Minggu ,tanggal 5 Maret 2017,yang baru saja berlalu.
Seperti artikel yang sudah saya postingkan, saya dan istri ,serta putra kami,ikut dalam kegiatan olah raga berburu Abalone.Tapi tentu saja tulisan ini ,tidak akan mengulas hal yang sama.Hanya saja ada hubungannya,yang belum disentuh kemarin dalam tulisan .

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Merangkak Ditebing Curam dan Sangat Berbahaya

Ada ratusan orang yang ikut ambil bagian dalam olah raga lintas alam ini,Sebagian besar dari Asia,yakni Singapore,Malaysia,Jepang,Korea .China, India dan hanya beberapa orang yang berkulit putih. Kami sama sekali tidak saling mengenal.Tapi ada beberapa hal yang saya catat dalam hati,karena sangat menyentuh,antara lain:

  • tidak ada satupun yang saling mendahulukan
  • tidak ada yang berebut tempat
  • ketika ada yang sedang merangkak naik,maka yang lain memperhatikan
  • mereka siap untuk membantu ,bilamana ada yang terpeleset atau hampir jatuh
  • semua menunggu dengan sabar
  • walaupun berkompetisi,namun setiap orang menomor satukan keselamatan dan etika
  • perburuan bersifat bebas,tapi siapa yang pertama menemukan ,maka ia yang akan dapat'
  • tidak pernah ada yang mau merebut
  • ketika kaki terperosok kelubang,saya ditolong,seseorang,yang sama sekali tidak kenal

perburuan abalone ini,dipantau oleh helikopter ,yang memonitor dari udara /tjiptadinata effendi
perburuan abalone ini,dipantau oleh helikopter ,yang memonitor dari udara /tjiptadinata effendi
Saya berpikir,mungkin karena menengok usia saya sudah tua,maka diperhatikan oleh mereka.Tetapi ternyata ,hal ini berlaku untuk semua orang. Kentara benar,bahwa mereka sudah lama terdidik dan terbiasa,untuk saling menolong.Bukan hanya kepada orang yang dikenal,tapi juga orang lain,yang tidak dikenal sama sekali,tapi berada dalam kondisi yang dapat membahayakan dirinya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bebatuan karang yang harus dilalui adalah rute satu satunya,untuk bisa sampai ke area perburuan Abalone. Jalan lain adalah masuk kedalam laut,sementara ombak menghempas sangat kuat. Tak tampak ada pengamanan disini.Padahal biasanya ,Pemerintah Australia sangat mementingkan urusan keselamatan orang yang berolah raga.

Menurut, salah seorang Petugas disana,memang sengaja kondisi arena olah raga lintas alam ini, sama sekali tidak tersentuh oleh bangunan dari tangan tangan manusia,untuk menjaga keasrian nya. Karena itu ,pada setiap sudut jalan,ada papan yang mengingatkan agar berhati hati dan memastikan,bahwa kondisi alam ,cukup aman untuk berburu Abalone.

Bersyukur,selama acara berburu Abalone ini, tidak ada yang cidera setahu saya,kecuali luka luka ringan,akibat tergesek karang tajam ataupun terinjak batu karang runcing.

www.kompasiana.com
www.kompasiana.com
Olah Raga Yang Cukup Menantang

Menurut saya ,olah raga lintas alam ,yang dikemas dalam acara berburu Abalone ini ,cukup menantang.Bagi yang nyalinya tidak kuat, hanya sebatas sampai di batuan karang terjal dan kemudian duduk duduk menonton.Hal ini tentu lebih baik,bagi dirinya,karena bilamana terjatuh ketika memanjat tebing karang atau dihempaskan ombak dan terkena kedinding batu karang,tidak dapat dibayangkan apa yang akan terjadi.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
ada dua jalan untuk tiba di arena lomba, : masuk ke laut atau lewati bukit karang seperti yang tampak digambar ini,/tjiptadinata effendi

Ada puluhan orang,kendati masih muda,yang dengan perasaan kecewa,harus duduk sebagai penonton,walaupun lisensi sudah ada di tangan,karena hingga mendekati jam 7.00 pagi waktu lomba dimulai,air laut bukannya menyurut,malahan semakin tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun