Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Lain dari Ambulan di Australia

4 Maret 2017   08:55 Diperbarui: 4 Maret 2017   18:00 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ada orang tersenggol ,dua ambulance datang sekaligus /foto tjiptadinata effendi

Sama Sama Ambulan,Tapi Beda Kisah

Saya barusan membaca artikel yang ditulis oleh Kompasianer Widodo Surya Putra,dengan judul:" Masihkah Ambulans di Dahulukan di Jalan Raya?" ,yang masih berada dalam posisi Headline.

Tentu saja,tulisan ini tidak karena latah,ikutan menulis tentang ambulance,melainkan untuk sekedar memberikan gambaran ,bagaimana sikap warga terhadap keberadaan Ambulance dan bagaimana pula kinerja dari Para Petugas yang mengawaki ambulance disini.Mungkin dapat dijadikan masukan yang berharga.

ambulance-2-58ba1cbac6afbd4005d04de5.jpg
ambulance-2-58ba1cbac6afbd4005d04de5.jpg
petugas datang dengan tenaga medis dan kelengkapan emergency ,tampak sedang menolong pasien/tjiptadinata effendi

Pengalaman Pribadi

Yang dimaksudkan dengan pengalaman pribadi,bukan karena saya pernah digotong dengan ambulance,melainkan setidaknya ada dua peristiwa,yang saya saksikan ,karena berada di lokasi.

Pada waktu itu, saya dan istri, sedang berada dalam acara kegiatan sosial di salah satu pertemuan,khusus untuk para pemegang Senior Card. Tiba-tiba terdengar bunyi rem mengerit sangat tajam.Saya barusanmendapatkan tempat parkir,  langsung mematikan mesin kendaraan dan bergegas keluar. Dari jarak hanya beberapa meter,terlihat ada seseorang yang tergeletak dilantai,

Saya mencoba berlari kearah korban yang jatuh,untuk membantu sebisanya.Tapi ternyata sudah ada beberapa orang yang lebih dulu tiba dan langsung mengangkat pria tadi. Saya melirik kelantai, syukur tidak ada perdarahan.Pria tadi kira kira seumuran saya,menengok dari tampangnya.Pengemudi yang menyenggol  turun dari kendaraannya dan tampak masih muda. ikut membantu mengangkat Korban untuk dibawa kedalam ruangan. Seorang wanita muda sudah langsung menelpon. Saya hanya mendengarkan: ”This is emergency calling...We  need ambulance…" dan menyebutkan alamat.

Berselang  sekitar kurang dari 5 menit ,tampak  2 kendaaran polisi memasukki lokasi parkir Setidaknya ada  4 orang Polisi  turun dan setengah berlari  menuju kedalam ruangan. Hanya berselang sekitar satu menit kemudian,terdengar  bunyi sirene ambulance . Ada dua Ambulance  tiba secara hampir bersamaan.

Setelah mereka memasuki ruangan , saya menyusul. Tampak Polisi menanyai siapa pengemudi yang menyenggol pria tua ini.Langung pria muda yang tadi menyenggol datang menghampiri.Polisi menanyakan Driver License nya,membaca dengan teliti ,memeriksa lewat Hp nya dan SIM  langsung ditahan. Kunci mobil diminta dan langsung di tahan. Si Pria protes:”Saya sudah serahkan Surat Ijin Mengemudi kepada anda, kenapa anda masih mengambil kunci kendaraaan saya?

Petugas Polisi menjawab:” Sejak saat ini, SIM anda dibatalkan dan anda tidak diijinkan lagi menyetir kendaraan. Petugas ambulance sudah disini. Anda tidak dibutuhkan disini. Ikut kami “ Perintah petugas.Sambil terus protes, si pemuda mau tidak mau harus ikut. Karena kalau ia tidak ikut, pasti akan diborgol.

ambulance-1-58ba1d2d5c7b611d05933c57.jpg
ambulance-1-58ba1d2d5c7b611d05933c57.jpg
polisi tidak pernah merepotkan orang yang melapor,karena itu warga disini dengan senang hati jadi informan bagi polisi/foto tjiptadinata effendi

Evakuasi Korban

Petugas Ambulance tiba dengan  membawa kelengkapan para medis yang komplit. Ada kelengkapan pengukur tensi ,infus dan emergency tools lainnya

Walaupun korban mengatakan, ”I'm okay...no worries… Saya nggak apa, cuma sedikit pusing", tapi  petugas ambulance menjawab, ”Biarlah dokter yang menentukan, apakah anda boleh pulang atau harus dirawat dirumah sakit. Ini untuk kebaikan anda, okay?!” Korban senggolan tadi, dinaikkan keatas tandu dan kemudian didorong masuk ke ambulance” Dan ambulance meraung meninggalkan lokasi.Semua kendaraan tanpa kecuali menghentikan kendaraan dan memberikan prioritas utama kepada ambulance. Tidak ada yang berani menghalangi,karena resikonya,disamping didenda,bisa ditahan dan SIM dicabut.

Mengapa SIM Pengemudi Dicabut?

Menyaksikan si pengemudi mobil,sama sekali tidak diijinkan lagi mengendarai kendaran sendiri, padahal cuma menyenggol ,menyebabkan ada ganjelan dalam hati saya, Maka. saya coba bertanya pada salah satu teman saya yang tadi ikut mengangkat ,apa yang sesungguhnya terjadi?

 Ternyataa si pria pengemudi mobil tadi menyenggol orang ,justru di palang dimana tertulis ”10 Km” dan tanda orang berjalan kaki. Kalau di zebra cross orang harus berhenti total untuk memberikan kesempatan orang berjalan kaki menyeberang terlebih dulu, tapi kalau di depan gedung,kendati tidak ada tanda zebra cross, tapi ada tanda; ”Share Zone”, artinya hati hati, kendaraan boleh lewat, tapi kecepatan hanya 10 km maksimum. Dan menurut teman saya,ketika Polisi memeriksa via HP nya ,kemungkinan besar ,pada Driver License pemuda tadi sudah ada catatan tentang beberapa kesalahan yang dilakukannya,sehingga dianggap tidak layak lagi mengemudi,karena dapat membahayakan pengguna jalan lainnya

ambulance-4-58ba1dfa8e7a6126054b49e5.jpg
ambulance-4-58ba1dfa8e7a6126054b49e5.jpg
Shares Zone : hati hati ,foto tjiptadinata effendi

Ambulan Terlambat,Pasien Meninggal ,Didenda 2 Miliar Rupiah

Ambulance sudah datang, namun tidak dapat memasukki daerah  khusus bagi penduduk Aborigin di Boc Ridge, New South Wales. Karena disana ada papan peringatan, bahwa Ambulance tidak berhak masuk, tanpa pengawalan dari pihak kepolisian. Untuk menghindari terjadinya hal hal yang tidak diingini. Mengingat komunitas Aboringin memiliki daerah yang tidak boleh sembarangan dimasukki orang luar.Akibat menunggu kedatangan polisi, patient yang mendapatkan serangan jantung, bernama Geofrey Yuke,keburu meninggal dunia.  

Pria berusia  24 tahun ini, ketika dilarikan kerumah sakit, ternyata sudah tidak bernyawa lagi.Pihak keluarga Yuke, didampingi pengacara mereka membawa masalah ini ke pengadilan. Walaupun sesungguhnya  Ambulance sudah datang didaerah tersebut Namun karena mematuhi larangan ,sehingga tidak dapat masuk dan harus menunggu polisi tiba.tetap saja dianggap bersalah,karena telah mengakibatkan tewasnya Yuke.Pemerintah New South Wales menyanggupi untuk membayarkan uang kompensasi kepada keluarga Geofrey Yuke,sebesar 220.000 dolar atau senilai lebih dari 2 miliar rupiah.

Walaupun kejadian ini tidak ada kaitannya dengan negeri kita, namun mungkin dapat dipetik pelajaran dari kejadian ini, bagaimana pengadilan menegakkan peraturan tanpa tebang pilih .Dan disisi lain,pemerintah tunduk pada keputusan pengadilan, yakni membayar kompensasi kepada keluarga almarhum dan department Ambulance meminta maaf secara resmi kepada keluarga korban. (sumber: abcnews,Australia)

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun