Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Perawat yang Menjadi Berita Utama di Joondalup Times

2 Maret 2017   21:57 Diperbarui: 2 Maret 2017   22:41 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber berita : Joondalup Times)

Molly Coldwell. Perawat yang Menjadi Headline Halaman Pertama Joondalup Times

Kalau sekedar tampil sefie di halaman majalah, tabloid atau di laman medsos, tentu bukan lagi hal menarik yang perlu ditulis. Karena di jaman digital ini, setiap orang dapat mengunggah foto di laman berbagai media. Boleh jadi karena memang ada jasanya bagi kepentingan masyarakat, atau bisa saja karena ada sesuatu yang menarik dari dirinya.

Tapi menariknya, mengapa foto Molly Coldwell. yang masih merupakan salah seorang Nursing Student, sampai dijadikan cover tabloid Joondalup Times ini, adalah karena jasanya telah menyelamatkan nyawa seorang pria yang bernama Jim. Pria berusia 73 tahun ini pada tanggal 17 Desember tahun 2016,sedang memesan secangkir kopi dan sarapan pagi di Over Board Cafe.

Menurut penuturan Jim Ellis: ”I remember ordering breakfast dan then I just collapsed”, Saya ingat memesan sarapan pagi dan kemudian terjatuh. Molly Coldwell yang kebetulan sedang membuat kopi, mendengar ada suara orang jatuh, terus berlari dan mendapatkan Jim Ellis sedang terkapar di lantai. Sebagai seorang Nursing Student ,yang bekerja paruh waktu disana, maka gadis berusia 21 tahun ini melakukan upaya pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan apa yang dipelajarinya.

Kemudian ia memanggil ambulance. Sementara menunggu ambulance tiba, kembali Molly memberikan upaya pertolongan pertama. Ketika ambulance tiba Jim langsung dilarikan kerumah sakit dan bersyukur nyawa Jim dapat terselamatkan. Ternyata mendapatkan serangan jantung.

Perawat Juga Ditampilkan

Menyimak penjelasan dari Joondalup Times yang terbit pada tanggal 28 Februari 2017 yang baru saja berlalu, sesungguhnya tidak ada hal-hal yang bersifat spektakuler, misalnya seperti kisah Siswa SMA di Bandung yang mengejar tersangka teroris, tapi disinilah kita menyaksikan dan mungkin juga dapat menjadi masukan yang berharga bahwa bukan hanya jasa dokter saja yang pantasi di apresiasi dan di jadikan headline berita, tapi juga jasa dari seorang Perawat. Bahkan pada waktu Molly membantu Jim, ia masih berstatus Nursing Student.

Sekilas Joondalup Times 

Setiap suburb atau kecamatan memiliki tabloid masing-masing yang dibagikan secara gratis kerumah rumah warga. Isinya sangat bervariasi, tentang berbagai kejadian dan kegiatan yang diselenggarakan di masing-masing daerah. Banyak artikel-artikel tentang kesehatan, pendidikan dan kegiatan sosial yang dituliskan untuk menjadi masukan bagi warga setempat. Tentu tidak lupa beragam iklan untuk ikut menunjang pembiayaan penerbitan tabloid ini.

Tenaga Perawat Sangat Diperlukan

Disini tenaga medis mendapatkan prioritas utama, termasuk tentunya perawat. Gaji mereka sangat menjanjikan. Karena pemerintah memperhatikan bahwa mereka bekerja siang dan malam. Saya mengetahui hal ini karena pernah dirawat di Wollongong Public Hospital selama satu bulan.

Semua melayani pasien dengan ramah tamah dan menghibur sebisanya. Mereka melayani orang sakit tak ubahnya bagaikan merawat anggota keluarganya sendiri. Jadi bukan hanya sebatas menjalankan tugas saja.

Dengan mengedepankan foto Molly bersama mantan pasiennya, Jim menjadi Headline dan memenuhi setengah halaman pertama tabloid ini, setidaknya semakin memacu para nursing student untuk lebih fokus belajar bagaimana memberikan pertolongan pertama bila terjadi seseorang collapse dan ambulance belum tiba.

Diharapkan tulisan kecil ini dapat menjadi masukan bagi kita, bahwa bukan hanya dokter saja yang berhak mendapatkan apresiasi, tapi juga Perawat.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun