Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berlatih Disiplin Diri, Diawali dari Hal-hal Kecil

1 Maret 2017   17:57 Diperbarui: 1 Maret 2017   18:06 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengalami Amnesia Mendadak

Sebagai manusia,kalau sesekali lupa adalah sangat manusiawi. Siapapun di dunia ini,tak luput dari lupa,walaupun usia masih sangat muda. Misalnya ,janji mau belikan buahan untuk anak istri,eee karena pulang sudah malam dan mau buru buru sampai kerumah, rencana mau beli buahan  jadi lupa Baru ingat ketika sudah tiba dirumah. Namun tentunya dengan lupa ini,bukan berarti janji sudah lunas,melainkan tetap harus dibayar keesokkan harinya.

Ada juga janji yang memang sengaja dilupa lupakan,misalnya janji mau bayar utang, Ada orang yang sifat dasarnya memang tidak pas,maka dengan berbagai alasan melupakan janjinya. "Aduh,maaf,saya lupa  atau maaf saya sangat sibuk ,segera akan saya transferkan ,bilamana sudah ada waktu longgar."

Nah,bayangkan ketika minjam, sangat mudah,tapi ketika sudah waktunya untuk mengembalikan pinjaman ,orang seringkali mengalami amnesia secara mendadak.Seseorang dapat sampai ketahap separah ini,tentu bukan dalam waktu seketika,tapi sudah sejak lama,secara tanpa sadar membiasakan diri,tidak menepati janji.

Mungkin selama ini,yang dipinjam jumlahnya kecil,maka yang meminjamkan sudah mengikhlaskan dan tidak mau menagih.Tapi dianggap mungkin orang lupa,maka sejak saat itu merasa tergoda untuk minjam lagi,siapa tahu orang lupa lagi.

Pengalaman Pribadi

Secara pribadi,saya pernah berhuntang kepada tante kami di Medan,untuk dijadikan modal dagang keliing,Tapi karena sama sekali tidak berpengalaman,maka disamping modal sendiri,uang pinjaman juga amblas. Tapi saya tidak mengelak.Saya datangi  tante kami dan menceritakan bagaimana uang tersebut bisa ludas.Dan saya berjanji,pasti akan saya lunasi. Jumlahnya cukup besar dan  kehidupan kami setelah pulang kampung ke Padang dan jualan kelapa di pasar,ternyata tidak mampu membuat saya dapat menyicil utang pada tante.Baru dua tahun kemudian,dapat melunaskan semuanya.

Karena itu, tahun lalu,ketika tante kami berulang tahun ke 90 dan sudah sejak  lama tinggal di Penang,maka tanpa memikirkan biaya,kami sempatkan untuk datang ke Penang.Sebagai tanda bahwa kami tidak pernah  melupakan budi baik tante kami.

Hubungan kami tetap baik,karena saya tidak pernah mengelak dan menghilang,karena tidak mampu bayar utang,

Semoga pengalaman ini,ada manfaatnya untuk dibaca dan dijadikan masukan .

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun