Pernah ada yang curhat panjang lebar tentang kesulitan ekonomi yang sedang melanda rumah tangganya. Apalagi baru saja di PHK, sedangkan tabungan sudah terkuras habis. Saldo di bank zero. Terus dengan niat mau membantu, saya sampaikan "Dengan ikhlas saya akan membantu ala kadarnya. Mohon nomor rekeningnya ya mas"
Boro-boro senang, ee malah disambut dengan jawaban "Maaf, saya bukan mengemis" Bagaikan kena strom, saya kaget. Ternyata niat baik belum tentu diterima baik.
Oleh-oleh yang Berbobot Dong Pak
Sudah membawakan oleh-oleh ala kadarnya, sebagai tanda bahwa kita mengingat teman dan sahabat kita, tapi ternyata bukannya ucapan terima kasih melainkan di omelin "PakTjip, lain kali oleh-olehnya yang agak berbobot lah  hehehe". Nah, walaupun disertai dengan kata "hehehe" tapi cukup membuat kita terperanjat. Karena pemberian kita tidak dihargai. Walaupun sama sekali tidak mengharapkan balasan, tapi setidaknya tentu tidak menyangka bahwa akan diomelin. Dan hal ini bukan sekali, tapi berkali kali.
Mengapa Saya Tuliskan Artikel Ini?
Sekedar berbagi beberapa adegan yang saya cuplik dari perjalanan hidup bahwa kendati niat baik untuk membantu orang, tidak akan selalu diterima dengan baik. Jangan pernah kapok untuk menolong orang, karena dalam 10 orang yang ditolong mungkin yang tidak menerima secara baik cuma satu atau dua orang. Masih banyak orang lain yang perlu dan mungkin menantikan uluran tangan kita. Sekecil apapun yang dapat dilakukan, mungkin saja berguna untuk orang lain.
Jangan lupa apa yang bagi kita tidak berarti apapun, mungkin saja bagi orang lain sangat dibutuhkan. Uang 100 ribu rupiah bagi kita hanya sekali duduk di rumah makan Padang, bagi orang lain mungkin dapat dibelikan beras untuk dimakan bersama keluarga. Mengirimkan sekuntum bunga yang mungkin cuma 25 ribu rupiah untuk orang sakit bisa jadi merupakan sebuah hiburan bagi dirinya, karena merasa ada sahabat yang memperhatikannya.
Membagikan souvenir kecil yang harganya cuma 5 dolar mungkin ada yang menganggapnya sepele, tapi jauh lebih banyak yang menerima dengan senang hati karena merasa sebagai teman dan sahabat, dirinya masuk dalam daftar dihati kita. Nah, jangan kapok untuk berbuat baik walaupun ada yang tidak menerima dengan baik,tapi yakinlah masih jauh lebih banyak yang dengan senang hati menerimanya betapapun sederhana dan kecilnya hadiah dari diri kita.
Tjiptadinata Effendi