Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Niat Hati Mau Menabung, Tapi Gagal Terus, Mengapa?

28 Februari 2017   20:41 Diperbarui: 1 Maret 2017   06:00 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awalnya ,memang tidak mudah untuk menahan diri ,agar tidak mengikuti trend yang bersifat konsumtf. Apalagi kartu ATM ada di kantong,Tapi bila ada niat dan tekad,maka secara perlahan lahan,kita sudah terlatih untuk menahan diri ,tidak terjebak oleh cara hidup konsumtif.Yakni  :

  • Pakailah barang yang masih ada
  • Beli pakaian dan sepatu atapun jam tangan ,tidak musti yang branded
  • Jauhkan diri untuk ikuti ngetrend,makan direstoran mewah
  • Biarkanlah tetangga beli TV baru,kita tidak usah ikut ikutan
  • Ada yang menawarkan porslein kuno harga jutaan rupiah,bilang :”No,thank you”
  • Beli tas Hermes jutaan rupiah? No,way

Memisahkan Tabungan

  • Pisahkanlah sebagian tabungan ,untuk digunakan :”in case of emergency”
  • Buku tabungan lainnya, jangan pakai kartu ATM,sehingga tidak mudah tergoda gesek mengesek
  • Bila memungkinkan ,belilah emas murni,walaupun Cuma beberapa grams
  • Hindari membeli barang perhiasan,karena ketika akan dijual kembali,harganya jauh beda
  • Simpanlah buku tabungan  dan emas di Safety box ,yang bisa disewa di bank
  • Lebih baik setahun ,keluar uang Rp.300.000 ,tapi aman
  • Daripada menyimpan dilemari dalam rumah,yang rawan hilang

Nah,dengan jalan “membentengi” sedemikian rupa,sehingga kita tidak semudah itu untuk mencairkan tabungan,maka niat untuk menabung dapat terlaksana.

Alasannya:

  •  kalau mau mencairkan dana,harus kebank dan buka safety box
  • Kemudian antri ,guna mencairkan dana
  • Atau mau mengambil simpanan emas murni,harus ketoko mas untuk menjualnya
  • begitu banyak benteng  menghalangi,maka niat untuk  mencairkan  simpanan dapat dicegah

Hal inilah yang kami praktikkan selama ini dan ternyata berhasil. Untuk safety box,nama saya dan istri ,begitu juga deposito atas nama kami berdua.Bukan lantaran tidak saling mempercayai,melainkan melakukan antisipasi.

Banyak sudah kejadian, istri atau suami,diam diam meminjamkan uang kepada saudara kandungnya sendiri,tanpa setahu pasangan hidupnya.Dengan pemikiran :”toh,saudara nya Cuma pinjam sebulan dan akan dikembalikan lagi”

Ternyata setelah meminjam,saudaranya entah karena alasan apa,tidak mampu mengembalikan pinjamannya.Maka sudah mulai ada bom waktu,yang setiap saat meledak. Bila suami atau istri tahu,bahwa tabungan sudah dicairkan secara diam diam oleh pasangan hidupnya,maka betapapun besarnya rasa cintanya,pasti akan sangat kecewa. Karena ternyata orang yang sangat dicintai dan dipercayai sepenuh hati,sudah menghianati dirinya.Buktinya,mencairkan deposito secara diam diam.Untuk dikasihkan kepada siapa?!”

Walaupun kemudian mencoba ,menjelaskan begini dan begitu,percayalah.hati pasangan hidup yang sudah terluka,tidak serta merta dapat bertaut,hanya karena permintaan maaf dari pasangan hidupnya. Akhirnya,menabung gagal dan hubungan keluarga,menjadi retak.

Apa yang dituliskan disini,bukanlah berdasarkan teori ,melainkan apa yang sudah kami praktikkan dalam hidup kami dan ternyata berhasil. Apa yang sudah disimpan,tetap tersimpan. Dihar tua,kami dapat menikmati masa pensiun dengan santai ,walaupun kami jauh daris sebutan “kaya”

Tapi yang pasti, kami hidup bebas tanpa ada beban utang,baik dibank ,maupun pada siapapun.Semoga ada ,manfaatnya

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun