Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa 'Kisah Pengangguran Berlabel Sarjana' Terus Terulang Setiap Tahun?

17 Februari 2017   07:32 Diperbarui: 18 Februari 2017   19:27 4200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudah mudahan tulisan ini ada manfaatnya, agar lagu lama "lepas toga" tambah penganguran itu pelan-pelan mulai redup dan selanjutnya tidak lagi terdengar menyakitkan.

Kerja Kasar Bukan Hina

Kerja kasar bukanlah sesuatu yang hina. Misalnya bagi Ucok, adalah jauh lebih terhormat menjadi "tukang cuci mobil" di pinggiran jalan ketimbang pulang kampung dengan hanya menenteng selembar kertas yang bernama "Ijazah".  Kerja kasar adalah jembatan,untuk meniti karir yang lebih baik dan sesuai dengan harapan setiap orang. Sebaliknya menjadi penganggur intelek justru seharusnya membuat orang merasa malu baik pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun