Yang pada intinya adalah mengajak manusia untuk menerapkan hidup berbagi. Dan selama tidak ada rasa keterpaksaan maka sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk secara umum membantu orang lain serta diri sendiri dan keluarga.
Sesungguhnya, tanpa adanya penelitian ini, secara alami kita sudah belajar dari perjalanan hidup bahwa bilamana kita mampu mawas diri agar selalu hidup rukun dan damai, maka secara alamiah, hati yang tenang dan damai akan berdampak sangat posifif bagi kelanjutan hidup kita.
Sebaliknya, orang yang hidupnya mengisolasi diri serta bersikap apatis terhadap lingkungan, maka dengan sendirinya sangat mudah dihinggapi stres dan berbagai gangguan kesehatan. Sehingga langsung ataupun tidak, secara alami orang yang hidup dengan ketiadaan cinta kasih dalam dirinya akan lebih mudah dihinggapi stres yang berpotensi memperpendek usianya.
Hidup Tidak Dapat Dimatematikakan
Kendati hasil penelitian ini adalah kumpulan kajian selama kurun waktu hampir 20 tahun dan mencatat kehidupan lebih dari 500 orang, tentu saja bukan merupakan sebuah patokan, karena sehebat apapun kepintaran manusia dan secanggih apapun alat alat pencatat penelitian, sudah jelas tidak dapat merangkul semua hal tentang misteri kehidupan yang bersifat tak terbatas. Tapi setidaknya, hasil temuan ini semakin mendorong manusia untuk menjalani hidup dengan rukun dan damai. Bukan hanya menyayangi anak cucu kita, tapi juga peduli pada lingkungan dimana kita hidup.
Dalam hasil penelitian ini juga tersirat pesan moral untuk jangan pernah jenuh untuk peduli pada orang lain, seperti juga kita peduli pada diri kita.
Tjiptadinata Effendi
