Contoh nyata:” Takkan harimau memakan anaknya sendiri.” ,tetapi manusia melakukan hal tersebut. Sesungguhnya amat banyak contoh contoh lain.Namun akan terasa sangat melukai perasaan,bila diungkapkan semuanya disini.
Memaknai Hidup
Kalimat yang amat sederhana,tetapi sebenarnya cukup banyak orang yang tidak memahami makna dari kalimat tersebut. Memahami ,mengapa manusia harus hidup berbagi? Mengapa orang harus jujur pada diri sendiri dan orang lain?
Bukti bahwa pencerahan itu bukanlah kata kata muluk belaka,tapi sungguh dapat disaksikan dalam hidup nyata.
Sopir Taksi Mengembalikan HP yang bernilai 1.200 dolar
Bulan lalu, putri kami ke Jakarta,untuk hadir dalam pernikahan sahabat baiknya di Bekasi. Sempat menelpon kami ketika sedang berada di taksi. Sorenya saya coba telpon balik,ternyata dijawab oleh suara seorang pria. "Pak,saya sopir taksi,yang membawa putri bapak . Hp nya ketinggalan .Sudah saya cari di tempat tadi saya turunkan,yakni di rumah makan Sederhana di Jalan Thamrin.tapi ternyata sudah lama pulang dengan taksi lain. Hp ini bisa dijemput di kantor kami ya pak".Begitu penjelasan dari sopir taksi. Padahal HP itu baru dibeli bulan lalu,dengan harga yang cukup mahal.
Tapi karena Sopir taksi ini,merasa bukan haknya,maka tidak ada niat dalam hatinya untuk memilikinya. Sehingga HP dibiarkan tetap menyala. Kalau bermaksud mengambilnya,maka pasti HP akan di offkan dan bila dijual cepat,5 jutaan gampang dapat uang,. Inilah salah satu bukti,bahwa pencerahan itu bukan milik orang orang sholeh,tapi bisa dimiliki juga oleh siapapun termasuk Sopir taksi,yang dalam padangan umum,merupakan pekerjaan masyarakat kelas bawah.
Tindakannya,bisa jadi bagi orang lain ,dianggap suatu kebodohan .Tapi sesungguhnya Sopir taksi ini sudah mengatualisasikan pencerahan secara nyata dalam tindakannya.
Pembelajaran ini tidak akan dapat terwujud secara spontanitas,melainkan butuh penggodokan Proses pembelajaran diri,akan menjadikan kita manusia yang semakin memahami karunia agung Sang Mahakarya dalam diri kita masing masing,dalam memaknai dan mengisi setiap sisi kehidupan kita.
Agar dapat dimanfaatkan ,tidak hanya untuk meningkatkan taraf kesadaran diri kita, tetapi tidak kalah pentingnya adalah membuka hati kita untuk peduli akan sesama kita, tanpa melihat suku,bangsa dan agama yang di imaninya. Dengan menapaki jenjang kesadaran jiwa,maka sebagai manusia,kita memiliki kekuatan dan kemampuan diri,untuk mematahkan belenggu diri yang sering kali kita ciptakan sendiri
Misteri kehidupan Bersifat Multidemensional