Bukan Kebanggaan Diri
Sesungguhnya hal ini saya tulis dan postingkan,bukan untuk kebanggaan diri,melainkan semata mata,merupakan sebuah jawaban,bahwa bukan hanya di Blog tetangga, ada tulisan yang dibaca puluhan ribu orang,tapi di Kompasiana juga ada. Malahan bukan puluhan ribu,tapi 176.594 Â Coba bayangkan,andaikata tulisan tersebut di masukan kedalam kategori pilihan,bisa jadi pembacanya akan menjadi dua kali lipat (mimpi.com.au)
Artikel ini,tampak sepele.tapi saya yakin,setidaknya akan mengurangi rasa kecewa kita.Karena belakangan ini,seakan tulisan di Kompasiana sudah tidak lagi dilirik orang, Semoga dengan tulisan kecil ini,mampu menjadi motivasi bagi kita semua,untuk jangan pernah berhenti menulis.Saya yakin,bahwa bisa jadi tulisan dari Kompasianer yang lain,ada yang dibaca jutaan orang,bisa jadi!Â
Mengenai ada yang pindah,itu adalah hak setiap orang,karena tidak ada kontrak kerja antara Kompasianers dan Pihak Pengelola Kompasiana. Â Kita menulis ,karena berbagai alasan pribadi
Bagi saya ,menulis adalah terapi jiwa dan sekaligus menjadi sarana bagi saya untuk menerapkan hidup berbagi.Walaupun yang dibagi bagi ,hanyalah dalam bentuk tulisan.Disamping itu, ada seberkas harapan yang mungkin agak muluk kedengarannya,yakni semoga tulisan saya ,kelak menjadi warisan. Bukan hanya untuk anak anak dan cucu cucu ,serta ponakan kami,melainkan diharapkan akan menjadi warisan bagi bangsa Indonesia. !
Karena itu ,saya mendisiplin diri,untuk minimal setiap hari menulis di Kompasiana,kendati terkadang mengalami kesulitan,karena kami dalam perjalanan jauh. Namun, dengan ikhlas,saya menenteng laptop setiap hari,kemanapun kami berpergian.Dan tentunya tidak lupa modem,yang memiliki fasilitas wifi.
Salam Indonesia
Tjiptadinata Effendi