Gaya interogasi ini secara tanpa sadar sering kali diterapkan dalam kehidupan rumah tangga,,walaupun dibungkus dengan kalimat kalimat :” papa dan mama atau kata kata sayang,” namun esensialnya terjadi saling interogasi antara suami dan istri. Bila hal ini dibiarkan berlanjut,maka pembicaraan yang mengunakan bahasa dan gaya politikus atau gaya diplomasi tinggi,akan berubah arah menjadi saling diam antara suami dan istri.
Padamkan Api Selagi Masih Kecil
Sekecil apapun api yang menyala dalam kehidupan ,perlu sesegera mungkin dipadamkan.Karena bila dibiarkan, maka ia akan membakar dan menghanguskan apa saja yang ada. Membina hubungan kekeluargaan butuh waktu bertahun tahun,bahkan mungkin belasan tahun.Namun untuk menghancurkannya tidak butuh waktu lama. Karena itu,jangan bawa bawa gaya politik kedalam rumah tangga. Bicaralah dari hati kehati. Bila ada hal yang tidak disukai,maka katanlah dalam bahasa sederhana.Jangan gunakan cara cara politik,yang berkelit kelit dan berbelit ,serta saling menohok antar pasangan suami istri,
Untuk dapat menerapkan hal ini, hal diperlukan ,yakni cinta kasih yang tulus dan jangan ada dusta diantara suami dan istri. Jangan lupa bahwa rumah tangga adalah ibarat sebuah kapal yang berlayar disamudra luas.Menantang badai dan gelombang, Bahtera rumah tangga,hanya akan mampu melalui badai dan topan kehidupan ,bilamana ada kerja sama antara nahkoda dan awak kapal.Tanpa adanya kerja sama ,maka dipastikan kapal akan terkandas dan karam ditengah lautan.
Jangan Korbankan Rumah Tangga dan Persahabatan
Silakan berpolitik ria diluar sana,tapi janganlah membawa bawa politik kedalam kehidupan berumah tangga Maupun dalam hubungan persahabatan kita.Karena urusan politik berpotensi menjadi petaka bagi keharmonisan rumah tangga dan kelangsungan hubungan persahabatan kita
Tulisan ini,hanya sekedar memberikan gambaran ,,bahwa bilamana urusan politik atau gaya bahasa politis , diusung kedalam kehidupan berkeluarga dan persahabatan,hanya akan menciptakan jurang pemisah.Contoh dan bukti,tidak perlu cari di google,karena ada di depan mata kita masing masing.Betapa orang yang dulu menjadi sahabat kita,kini sudah tidak lagi bertegur sapa,hanya lantaran urusan politik.
Tidak ada orang untuk mengatur ngatur hidup kita,termasuk tentunya diri saya sendiri, tetapi menuliskan hal ini sebagai sharing kehidupan,tentu tidak ada salahnya.Hanya sekedar sebuah pandangan saja.Yang mudah mudahan,ada manfaatnya atau setidaknya menjadi masukan bagi orang banyak. Agar jangan sampai urusan politik ,menciptakan keretakan dan perpecahan dalam rumah tangga dan saling diam antar sesama sahabat
Jangan lupa,bahwa sosok yang kita bela mati matian,kelak kalau terpilih jadi gubernur atau Presiden,kemungkinan seper sejuta persen,akan mengenali diri kita. Hiduplah dengan berpijak pada realita ,bahwa suatu waktu,bilamana kita terkapar jatuh sakit dan terbaring tak berdaya dirumah sakit, maka yang akan mengurus kita adalah keluarga kita,bukan partai manapun. !
Tjiptadinata Effendi