Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berkunjung ke Marmion Marine Park, Taman Laut Pertama di Australia

21 Januari 2017   18:26 Diperbarui: 21 Januari 2017   18:39 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Seperti misalnya
  • jalan setapak yang diaspal mulus
  • anak tangga yang menurun ,hingga ke pasir pantai
  • fasilitas bermain anak
  • air minum gratis
  • kamar ganti pakaian
  • toilet gratis yang bersih dan apik'
  • tidak ada sampah yang berserakan
  • rerumputan yang dipotong sangat apik

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Alam kita indah,tapi sayang ,kita tidak tidak pernah mau belajar ,bagaimana menjual keindahan itu,hingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara.

Saling Sapa,Sesama Pengunjung

Yang cukup menarik,disamping menikmati keindahan pantai Taman Laut Marmion Marine ini,adalah kebiasaan saling sapa antara sesama pengunjung. Walaupun sama sekali tidak saling kenal,setidaknya,saling mengucapkan :"Good morning" sambil tersenyum. Hal sepele dan tampak tidak berarti,tapi bagi yang merasakan ,hal ini sungguh merupakan salah satu selling point,sehingga wisatawan,mau datang berulang kali disini. Dimana mana ada bangku untuk duduk,sehingga bagi yang tidak suka duduk lesehan di rerumputn,dapat memanfaatkan fasilitas ini. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Hampir setengah harian kami menelusuri pantai ini,tak tampak ada yang membuang sampah. Setiap orang yang membawa makanan dan minuman,selalu membawa kantor tempat sampah,agar tidak berserakan . Ditiap sudut ada tong sampah yang cukup besar disediakan, Bagi yang mau berhemat bisa bawa botol kosong,untuk mengambil air dingin dari kran,yang merupakan fasilitas bagi para pengunjung,

Tulisan ini,hanya sebatas sebuah masukan,bahwa keindahan alam itu ,adalah ibarat seorang gadis . Walaupun cantik,tapi kumuh,nggak pernah mandi,tidak merawat diri,siapa yang akan tertarik? Sebaliknya,yang lain,mungkin saja wajahnya tidak terlalu cantik,tapi pintar merawat diri,sehingga memancarkan daya tarik alami. Nah,kita memiliki apa saja yang dimiliki negeri lain,tapi mengapa tidak laku dijual? jawabannya ,silakan disini sendiri.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun