Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati Bersahabat dengan Orang Cerdik

18 Januari 2017   19:55 Diperbarui: 19 Januari 2017   00:39 3542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

Walaupun kita bukanlah termasuk pengamat sosial ataupun pemerhati kehidupan sosial,tapi setidaknya kita perlu membekali diri dengan sekilas pemahaman tentang karakter manusia secara umum. Karena untuk memahami secara khusus tentu tidak semudah itu karena setiap manusia diciptakan Tuhan penuh dengan keunikan yang berbeda satu dengan lainnya. Tapi setidaknya, bila kita sudah memahami dengan siapa kita berhadapan atau berteman maka akan mempermudah bagi kita untuk mengontrol diri. 

Mengingatkan pada diri sendiri beberapa hal penting untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya gesekan dalam berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk, antara lain adalah;

  1. biarkanlah orang lain merasa dirinya penting
  2. biarkanlah  orang merasa dirinya lebih pintar, lebih kaya dari kita
  3. jangan diutak atik rasa kebanggaan dirinya
  4. Kita tidak akan merugi apapun dengan membiarkan orang merasa dirinya hebat melebihi kita.

Ciri-ciri Orang Pintar

Orang yang  pintar sangat sulit untuk menerima sesuatu yang berbeda dengan diriny karena menurut pemahamannya kebenaran itu hanyalah sebatas dari apa yang diketahuinya. Diluar itu, logikanya tidak dapat menerimanya sebagai sebuah kebenaran. Karena ia merasa dirinya pintar.maka segala sesuatu yang berada diluar kemampuan berpikirnya dianggap tidak benar dan tidak mampu untuk menerimanya.

Karena merasa diri lebih pintar daripada orang lain, maka secara sadar ataupun tidak dalam dirinya sudah  tertanam rasa keangkuhan diri. Hal ini menyebabkan dirinya hanya terpancang pada apa yang pernah dipelajarinya. Sedangkan hal-hal yang baru dan belum dipahaminya dianggapnya keliru dan ditolak. Kalau dianalogikan adalah ibarat tram yang hanya bergerak di jalur yang sudah dikhususkan baginya. Begitu jalur akan melengkung atau terputus, maka tram akan terhenti atau terbalik. Karena kegiatannya sudah terprogram dan tram hanya mampu bergerak dan berjalan sesuai jalur yang sudah di tetapkan baginya. Diluar itu, tram tidak akan dapat bergerak.

Dalam Kehidupan Sehari Harian

Orang pintar dalam mengerjakan sesuatu semua kelengkapan perkakas. Tanpa kelengkapan yang sesuai dengan kebutuhannya, ia tak dapat mengerjakan apa-apa. Misalnya untuk membangun kandang ayam, perlu gergaji, besi, paku, papan, kawat, dan palu serta meteran pengukur. Bila besi, paku ada yang kurang, maka ia akan menghentikan pekerjaannya dan harus ke toko untuk membeli besi paku. Padahal, besi, paku bekas biarpun bengkok masih bisa diluruskan dan digunakan. Tapi biasanya, orang pintar mati langkah ketika menghadapi masalah karena kepintarannya bersifatstatis, sedangkan hidup dan masalah itu bersifat dinamis. 

Untuk Menjadi Cerdas, Orang Pintar Harus Mau Belajar dari Kehidupan

Untuk meningkatkan kepintarannya menjadi kecerdasan, maka orang harus mau belajar dari kehidupan. Untuk belajar perlu satu syarat mutlak, yakni kerendahan hati  untuk menerima kenyataan bahwa ada banyak hal yang tidak diajarkan di sekolah, tapi ditemui dalam kehidupan sehari-harian.

Cerdik Itu Tajam Sebelah

Orang yang cerdik adalah ibarat pisau tajam sebelah. Dalam hal hitung-hitungan terhadap orang lain, orang cerdik sangat tajam perhitungannya hingga sampai ke detailnya. Tapi bila menyangkut pengeluaran diri, maka pisaunya tiba-tiba menjadi tumpul dan tidak dapat digunakan. Orang cerdik sering mengalami amnesia tiba-tiba bila menyangkut pengeluaran pribadi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun