ket,foto,:tawar menawar disini ,sangat mengasyikkan,karena pedagang disini,sudah sangat piawai mematahkan tawaran calon pembeli,dengan sangat ramah,/tjiptadinata effendi /foto tahun lalu
Potret Pasar Rakyat Paling UnikÂ
Pasar rakyat dimana terjadi transaksi jual beli,sejak mulai dari sayur mayur,cabai,kebutuhan pokok sehari harian,hingga barang barang souvenir dan pakaian,agaknya sudah merupakan  pemandangan yang tidak aneh lagi. Karena ,bukan hanya pasar rakyat di Indonesia saja,tapi juga beberapa  pasar rakyat di Australia dan di Italia yang sudah pernah kami kunjungi.
Kota Bukittinggi juga merupakan salah satu kota terbersih di Indonesia ,bahkan udara kota Bukittinggi merupakan yang terbersih di dunia.
Ada dua Pasar Rakyat yang merupkan pasar Kembar,yakni: Pasar Atas dan Pasar Bawah. Disini,kebanyakan barang dagangan digelar dilantai ,hanya dengan beralaskan tikar atau plastik.Kebanyakan yang berjualan adalah kaum wanita. Kaum Pria ,lebih banyak tampak di kios kios,sementara yang menebar barang dagangan dikaki lima adalah kaum wanita.
Berpakaian kebaya ,apik dan berkerudung,merupakan ciri ciri khas dari para pedagang di sini. Melayani semua calon pembeli dengan antusias.Dan bila di tawar dengan harga yang terlalu rendah,mereka tidak akan bermuka masam apalagi marah. Melainkan hanya berkata :" Onde mandee,,,indak makan anak ambo paak" artinya:" Aduh pak,tidak bisa saya kasih makan anak (kalau harganya segitu).Nah,mendapatkan jawaban yang setengah  menghiba,maka calon pembeli,tidak tegaan melanjutkan menawar dan langsung membeli, Apalagi bila yang membeli adalah kaum pria. Inilah salah satu taktik dagang,yang tidak dimiliki pedagang lain,manapun di dunia. Yang biasanya kalau ditawar terlalu murah,tidak menjawab lagi atau pura pura tidak mendengar.Bahkan tidak sedikit yang menjawab dengan suara ketus.
Kalau  yang berbelanja sesama wanita,maka tidak jarang  Uni yang menawarkan barang dagangannya memanggil dengan sapaan:" Cari apa sayang?" .
Sense of business dari para pedagang di Pasar rakyat ini,sangat tinggi,Kendati belum tentu mereka pernah duduk di jurusan ekonomi. Begitu gerak mata dan gesture tubuh kita menunjukkan bahwa kita tertark pada salah satu barang yang dipajang,maka langsung disikapi dengan manis. "Pak.Bu..silakan.. pilih saja mana yang disenangi" Dan rata rata orang yang sudah melakukan kontak dengan para wanita yang tampil rapi ,apik dan ramah ini, hampir dipastikan akan berbelanja.
Tidak jarang,barang yang dibeli sesungguhnya bukanlah kebutuhan sekunder ,apalagi premir,melainkan sekedar iseng saja,terstrom dengan magnet para pedagang ini. Inilah yang amat jarang didapatkan pada pasar rakyat lainnya,dimana orang yang berjualan,tampil sering awut awutan . Tengok saja pada gambar, penjual jambu,duduk dilantai beralaskan kertas koran bekas,tapi tampil rapi dan perlente.
Ada jagung Bakar,jangung Rebus dan Pisang Panggang
Ketika makanan rakyat ini,hingga kini,masih digemari  para pengunjung, Menikmati jagung bakar dengan rasa keju atau natural ataupun menikmati pisang panggang yang dilapisi parutan kelapa dan gula enau,sungguh terasa sangat nikmat
Tempatnya sangat sederhana.Bangku plastik atau terbuat dari bambu, tapi yang makan disana ,bukan hanya "orang kecil" tapi juga para pengusaha dan pejabat.Karena rasa sate yang khas ,empuk, dan kuahnya yang harum dengan bawang goreng, Disamping kebersihan yang sangat di jaga,. Termasuk ketika kita minum,gelasnya bersih luar dalam.
Bagi yang bawa Anak Anak
Bagi yang bawa anak anak,ada mainan hidup,yakni anak ayam yang dikasih warna warni, Sangat menarik dan lucu sekali. Rp,.10.000 perekor atau 3 ekor Rp.20.000.-- boleh dipilih,warna apa yang disukai.
Anak ayam ini,diwarnai dengan cat air,yang tentu saja warna warni,ini akan luntur perlahan lahan,Tapi bagi anak anak,sudah merupakan sebuah mainan hidup yang sangat mengasyikan
Ada kain sulaman,yang indah ,yang tidak akan ditemukan di Pasar rakyat manapun di dunia, Karena disulam dengan tangan.bukan hasil pabrik, melainkan hasil karya anak nagari sendiri,, Ada  juga yang berasal dari Pandai Sikek,kota yang terdapat antara Padang panjang dan Bukittinggi. Atau tenunan halus made in Silungkang,yang lokasinya masih dua jam perjalanan dari Bukittinggi.
Harganya relatif sangat murah ,menengok untuk mengerjakannya butuh waktu berhari hari,bahkan berminggu minggu.
tengok si Uni ,hanya jualan buah jambu air,duduk dilantai beralaskan plastik dan koran bekas,tapi tampil rapi dan apik,sebuah daya tarik yang tidak dimiliki para pedagang pasar rakyat ditempat lain
Bendi
Bendi ,walaupun bukan termasuk barang dagangan,tapi melengkapi  keunikan pasar rakyat di kota sejuk Bukittinggi ini. Kalau sudah puas berbelanja dan perut sudah kenyang hendak balik ke hotel,maka tidak usah menyiksa diri,untuk jalan kaki. Karena jalanan di sini,mendaki dan menurun. Tinggal menawar tarif bendi dan merasakan sensasi,bagaikan di jaman Cinderela naik kereta kuda.
Bendi disini sudah dihias dengan indah,untuk menjadi daya tarik,bagi para wisatawan.Bukan hanya wisatawan domestik,tapi juga wisatawan dari mancanegara.
Sejak 10 tahun belakangan ini,belum pernah terdengar ada yang kecopetan di Pasar Rakyat di Bukittinggi ini, karena para pedagang disana sudah sangat memahami,bahwa sekali ada yang kecopetan,maka orang akan kapok,Mereka sendiri,yang akan rugi.
Oleh karena itu,tidak perlu ada polisi,seperti di pasar pasar rakyat di Australia,karena para pedagang semuanya sudah menjaga keamanan bersama.Para pengujung berbelanjar di pasar rakyat, sebagian besar adalah sekedar hobi dan untuk bersenang senang saja.Jadi keamanan,kenyamanan dan layanan yang ramah tamah, sungguh menjadi magnet yang memiliki kekuatan untuk menarik para wisatawan . Dan hal ini akan mereka temui di pasar rakyat di kota sejuk ini.Â
Apalagi bagi turis dari negeri dolar, dengan menghabiskan uang sejumlah 200 dolar,sudah banyak yang dapat mereka bawa pulang sebagai oleh oleh bagi sanak keluarga mereka di negeri nya. Sementara dengan nilai yang sama,dinegeri mereka,hanya  cukup untuk makan siang sekeluarga. Ribuan kepala keluarga di kota sejuk ini,menggantungkan hidup mereka dengan berjualan di pasar rakyat ini.Bukannya mereka tidak punya modal untuk sewa kedai atau toko,tapi bagi mereka ,berjualan dipasar ini,sudah mendarah dagingl.
Pernah sekali, kami mencoba pagi pagi berbelanja dipasar rakyat di Kebayoran Jakarta. Karena sudah terbiasa menawar dipasar,maka ketika menawar pepaya ,si penjual malah menjawab dengan nada sinis,:" Ibu nih,nawarnya kayak orang Padang saja". "Saya memang orang Padang pak," Jawab istri saya dan kami berlalu.Sejak saat itu kapok berbelanja i pasar rakyat,yang harga barangnya tidak boleh ditawar.
Karena:
- Pasar rakyat,bukan semata tempat orang berbelanja
- tapi sekaligus menjadi refreshing
- menikmati asyiknya tawar menawar,tanpa kuatir dapatkan jawaban ketus dari penjual
- hubungan atau human relationship antara pembeli dan penjual mutlak ,jadi frame of thinking para pedagang
- "Buyers is the King",kuno,tapi tetap up to date
- kebersihan bukan hanya masalah tempat,tapi juga pakaian pedagangnya
- tehnik merayu dengan sopan adalah kunci keberhasilan
- keamanan mutlak ,harus jadi tanggung jawab bersamaÂ
Semuanya ini akan ditemui ,hanya di pasar rakyat kota Bukittinggi. Nah,kalau berkunjung ke Sumatera Barat,belum lengkap,bilamana belum berbelanja di Pasar Atas atau Pasar Bawah kota Bukittinggi
catatan: semua foto dokumentasi pribadi tjiptadinata effendi
Burns Beach, 13 Januari,2017
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H