Tidak jarang,barang yang dibeli sesungguhnya bukanlah kebutuhan sekunder ,apalagi premir,melainkan sekedar iseng saja,terstrom dengan magnet para pedagang ini. Inilah yang amat jarang didapatkan pada pasar rakyat lainnya,dimana orang yang berjualan,tampil sering awut awutan . Tengok saja pada gambar, penjual jambu,duduk dilantai beralaskan kertas koran bekas,tapi tampil rapi dan perlente.
Ada jagung Bakar,jangung Rebus dan Pisang Panggang
Ketika makanan rakyat ini,hingga kini,masih digemari  para pengunjung, Menikmati jagung bakar dengan rasa keju atau natural ataupun menikmati pisang panggang yang dilapisi parutan kelapa dan gula enau,sungguh terasa sangat nikmat
Tempatnya sangat sederhana.Bangku plastik atau terbuat dari bambu, tapi yang makan disana ,bukan hanya "orang kecil" tapi juga para pengusaha dan pejabat.Karena rasa sate yang khas ,empuk, dan kuahnya yang harum dengan bawang goreng, Disamping kebersihan yang sangat di jaga,. Termasuk ketika kita minum,gelasnya bersih luar dalam.
Bagi yang bawa Anak Anak
Bagi yang bawa anak anak,ada mainan hidup,yakni anak ayam yang dikasih warna warni, Sangat menarik dan lucu sekali. Rp,.10.000 perekor atau 3 ekor Rp.20.000.-- boleh dipilih,warna apa yang disukai.
Anak ayam ini,diwarnai dengan cat air,yang tentu saja warna warni,ini akan luntur perlahan lahan,Tapi bagi anak anak,sudah merupakan sebuah mainan hidup yang sangat mengasyikan
Ada kain sulaman,yang indah ,yang tidak akan ditemukan di Pasar rakyat manapun di dunia, Karena disulam dengan tangan.bukan hasil pabrik, melainkan hasil karya anak nagari sendiri,, Ada  juga yang berasal dari Pandai Sikek,kota yang terdapat antara Padang panjang dan Bukittinggi. Atau tenunan halus made in Silungkang,yang lokasinya masih dua jam perjalanan dari Bukittinggi.