Setiap orang yang pernah bergerak dibidang  bisnis, tentu tidak perlu mencari-cari di Google, apa yang dimaksudkan dengan "efisien" dan apa pula makna dari "efektif"?
Banyak orang yang mengira, arti kedua kosa kata ini sama saja. Padahal walaupun ada kemiripan dalam melafazkan kedua kosa kata ini, sesungguhnya masing masing memiliki makna tersendiri.
Efisien dalam berbisnis, dapat dikatakan menjadi tonggak atau fundamen dari sebuah kesuksesan. Efisien adalah bagaimana mendapatkan hasil yang diharapkan dengan mengeluarkan dana yang paling irit dan waktu yang paling singkat.
Sedangkan efektif adalah bagaimana mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan kita, tanpa memikirkan berapapun biaya yang dikeluarkan. Jadi jelas bahwa efisien tidak selalu dapat diterapkan terutama ketika berhadapan dengan masalah rasa kekeluargaan dan persahabatan.
Contoh Aktual
Sewaktu ,akan memberangkatkan barang barang dengan kapal untuk di ekpor,maka demi efisiensi dari sudut pengeluaran dana, maka untuk lapisan karung bagian dalam digunakan karung bekas yang masih utuh.Baru diluarnya diberikan karung gunny baru. Dan hal ini,tidak melanggar etika perdagangan.Karena dalam sales contract atau Kontrak Jual beli,hanya disebutkan :" packing with double gunny".Tidak dirinci ,bahwa keduanya harus karung goni baru. Maka dengan menggunakan karung second hands, sudah menghemat lumaya besar.Karena yang dikirim  berjumlah 1000 karung.
Begitu juga, dalam menggunakan zat perwarna untuk memberikan merk  dan alamat pada karung goni, dicari yang paling murah. Dengan demikian, pekerjaan dapat dilakukan secara efisien (hemat),tanpa menggangu jadwal pengapalannnya.
Ketika Anak Sahabat Menikah
Ketika ada undangan dari anak salah seorang sahabat yang berada di luar pulau, maka menimbang bahwa untuk dapat menghadiri pesta pernikahannya butuh dana yang tidak sedikiit untuk biaya pesawat dan hotel. Karena tidak mungkin datang ke pesta terus berangkat lagi pulang. Maka demi efisiensi, daripada mengeluarkan dana sekian juta Rupiah hanya untuk dapat hadir dalam pesta pernikahannya, lebih efisien bila mentransfer saya dana sebagai hadiah bagi kedua pengantin. Uang tersebut dapat mereka gunakan, sedangkan bila kita hadir hanya datang untuk menyalami dan kemudian pulang.
Beda Bila yang Menikah adalah Sahabat kita atau Keluarga Inti Kita
Perlakuan ini tentu tidaklah pas bila diterapkan apabila yang menikah adalah sahabat kita sendiri atau malah mungkin anggota keluarga sendiri. Atau mungkin juga orang tua lagi sakit cukup berat di kampung. Maka dalam kondisi ini,efisien sudah tidak lagi dapat di pertahankan,
Karena sudah berhadapan dengan sisi rasa kekeluargaan dan persahabatan. Apalagi bila orang tua kita yang sakit,maka dapat dibayangkan ,betapa sedih rasa hati orang tua,bila anak nya hanya mengirimkan uang,dengan alasan sangat sibuk bekerja.
Pesta Ultah Pernikahan ke 50
Pada waktu pesta Ultah  Pernikahan kami yang ke 50, coba bayangkan berapa ratus juta rupiah total biaya yang dikeluarkan oleh putra pertama kami sekeluarga berjumlah 7 orang dari Perth, sementara putri kami berempat dari Sydney dan beberapa orang ponakan kami datang khusus dari Amerika Serikat ke Jakarta. Belum lagi keluarga yang dari Padang dan sahabat dari seluruh indonesia yang berjumlah lebih dari 200 orang,
Tapi demi rasa kekeluargaan dan demi rasa persabatan,mereka melupakan masalah efisien. Bagi mereka adalah bagaimana dapat datang tepat waktu tanpa memperhitungkan berapa besarnya pengeluaran. Yang penting mereka semuanya hadir dalam perayaan tersebut.
Bayangkan Kalau Keluarga Ada yang Sakit
Dua tahun lalu, terjadi accident dan tulang rusuk saya cidera parah dan infeksi. Hampir sebulan di Wollongong Public Hospital. Putra dan cucu kami datang dari jauh untuk menengok saya. Belum lagi harus menginap di hotel selama beberapa hari. Namun bagi anak cucu kami yang penting mereka datang dan menengok ayahnya, yakni diri saya tanpa memikirkan tentang efisiensi.
Bisa dibayangkan betapa sedihnya,bila ada orang tua yang sakit, sementara anak anaknya demi efisiensi hanya mengirimkan uang dan tidak bisa datang membesuk.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Agar jangan sampai salah kaprah dalam mengaplikasikan efisiensi.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H