Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Zero Tolerance Bagi Pelanggar Aturan!

10 Januari 2017   20:19 Diperbarui: 11 Januari 2017   13:24 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keterangan foto: Polisi petugas transportasi,mendatangi penumpang remaja ,yang seenaknya ,meletakkan kakinya di kursi penumpang lain, Kelakuannya tampak dilayar monitor dan petugas menghentikan kereta api di stopan pertama di Whitford, tidak jauh dari Joondalup train station. Denda 100 dolar /foto tjiptadinata effendi

Zero Tolerance Bagi Yang Melanggar Aturan

"Beruntunglah " anak anak yang dilahirkan di Indonesa.karena bilamana suatu waktu mereka melakukan kenakalan remaja,bahkan tindakan yang sudah termasuk pidana, masih ada maaf bagi mereka. Dan hal ini , dijamin undang undang, bahwa  dibawah usia 18 tahun, seseorang tidak dapat dihukum ,walaupun jelas telah melakukan tindakan,melawan hukum. Karena dinilai ,masih anak anak.

Oleh karena itu, tidak mengherankan, seperti artikel yang mendapatkan posisi di Headline ,hari ini, ditulis oleh Sahabat Saya , Kompasianer Syaful W.Harahap, yang biasa saya panggil dengan panggilan kehormatan :"Bang Syaifyl, menulis  dengan judul :"

naskah-mei-26-efek-jera-1-57481fd28623bd6d07343c22-5874d79cf29273a316398193.jpg
naskah-mei-26-efek-jera-1-57481fd28623bd6d07343c22-5874d79cf29273a316398193.jpg
Pidana Sosial bagi Anak-anak dan Remaja Pelempar Kereta Api

Karena negara sudah menerbitkan UU yang tidak membenarkan anak-anak di bawah usia 18 tahun dihukum penjara, maka perlu dipikirkan hukuman lain karena jika tidak dihukum merupakan perbuatan yang melawan hukum karena mengabaikan keselamatan orang lain, dalam hal ini penumpang KA. Kalau hanya dengan ‘hukuman’ teguran dan dikembalikan ke orang tua niscaya hal itu tidak akan membuat jera pelempar KA

Selengkapnya 

Zero Tolerance

Beda sungai ,beda buaya,beda negara,beda budaya dan aturan. Di  Australia, tidak ada kata :" Maaf" untuk para pelaku ,yang melanggar aturan.Apalagi bila sampai melakukan tindakan pidana,yang dapat membahayakan keselamatan orang lain.

Walaupun dalam papan peringatan atau larangan,sering dituliskan kata :"Please".misalnya "Please Donot Littering atau Please Donot  Eating or Drinking ",bukanlah berarti sekedar himbauan.Melainkan sebuah keharusan .Yang bila tidak dipatuhi,akan di denda dan bilamana sudah sering melanggar akan di bui.

sam-9127-jpg-574824458d7a61dd0888a6c9-5874d8054f7a612d1c5e61f7.jpg
sam-9127-jpg-574824458d7a61dd0888a6c9-5874d8054f7a612d1c5e61f7.jpg
Dalam Setahun Ribuan Anak Di Denda 100 dolar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun