Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bukan Cuma di Indonesia, Harga Cabai di Australia Juga Naik

7 Januari 2017   19:38 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga Cabe di Australia Juga Naik

Kabarnya harga cabe di Indonesia membubung  tinggi hingga mencapai harga Rp. 60.000 ,- per kilogram. Semua ini berdampak pada Ibu-ibu yang biasa membeli cabai, dari awalnya membeli satu kilogram harus mengurangi jatah belanja untuk cabai hingga setengah kilogram. Melonjaknya komoditas satu ini tak hanya terjadi di Indonesia, negara Australia juga merasakan hal serupa.

Siang tadi, saya menemami istri berbelanja untuk kebutuhan dapur. Beli daging sapi, ikan, telur, tomat, daun saledri, brokoli, dan tentunya tidak ketinggalan cabe. Tapi ketika berdiri dihadapan rak cabe, istri saya cuma memilih 8 atau 9 buah cabe merah. "Kok cuma segitu ?" tanya saya.

foto: dokumentasi pribadi
foto: dokumentasi pribadi
"Ya, ternyata harga cabe disini juga naik bukan hanya di Jakarta saja," kata istri saya sambil menunjukkan angka 25 dolar perkilogram atau senilai Rp.250.000 untuk cabe merah, sedangkan cabe rawit lebih mahal lagi yakni 30 dolar perkilogram atau setara Rp.300.000,--

Menengok keranjang tempat pajangan cabe, seandainya mau beli satu kilogram juga tidak cukup karena persediaan cuma segitu. Minggu lalu, harga cabe merah masih 20 dolar per kilogram sedangkan cabe rawit 25 dolar. Jadi hari ini ada kenaikan rata-rata 5 dolar.

Nah, masa cuma nulis tentang harga cabe saja, terus selesai? Kepalang tanggung sudah diajak ke pasar maka tidak ada salahnya bila sekalian menuliskan sedikit tentang gaya hidup disini dan berapa biaya dapur yang harus disediakan setiap bulannya?

Warga Tidak Peduli Tentang Harga

Warga Australia pada umumnya tidak peduli tentang naik turunya harga termasuk harga BBM. Mereka memiliki prinsip "Kalau bisa beli mobil, masa gak bisa beli BBM". Selama saya tinggal di Australia, tidak pernah terdengar ada demo menuntut penurunan harga BBM. Demo penurunan harga cabai juga tak pernah terdengar karena bukan konsumsi mereka. Biasanya cabai dikonsumsi oleh warga Australia asal Asia dan negara timur. 

Berapa Total Belanjaan Ibu-Ibu Sekali Berbelanja?

Biasanya ibu-ibu  berbelanja sekali seminggu. Kalau hidup menurut gaya di Indonesia, tentu saja total belanja akan jauh lebih irit. Karena tinggal di negeri orang bukan berarti harus ikut gaya hidup termasuk pola makan minum mereka. Jadi kita bisa tetap konsisten dengan gaya hidup di Indonesia. Misalnya untuk sarapan pagi, orang Australia biasanya mengonsumsi roti,keju, plus ham, telur + susu. Yang bila dikalkulasikan sekitar 8-9 dolar per kepala.

Sebagai orang Indonesia, biasanya untuk sarapan kami makan sebungkus mie instant plus sebutir telur atau nasi goreng dengan telur mata sapi  dan secangkir kopi. That's all. Paling total pengeluaran untuk perkepala adalah 2 dolar. Jadi untuk sarapan saja sudah hemat 5 dolar per orang/per hari. Jika dihitung perbulan, maka kita akan menghemat 150 dolar per kepala, lumayan kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun