Pernak pernik atribut Natal
Tanggal 24 malam, sewaktu ada acara Christmas Carol di laman Gereja St.Mary ,yang berlokasi di daerah Albion, Western Australia,yang menonjol dari semua atribut Natal yang terdapat disana adalah Unta.Bukan hanya sekedar lukisan tiga ekor Unta di didinding pentas Natal,tapi juga sekaligus menghadirkan hewan berpunuk satu ini,secara phisik .Mengambil peran ,dalam peristiwa  3 raja dari timur. yang mencari kanak kanak Yesus,untuk memberikan hadiah.
Selama ini,setahu saya,di Indonesia, Kandang Natal adalah atribut yang dominan di gereja Katholik,maupun dirumah rumah warga yang beragama Katholik. Sementara itu ,di gereja saudara saudara yang beragama Kristen, atribut Natal didominasi oleh Pohon Natal atau Pohon Terang.
Ada juga gereja Katholik,yang mengobinasikan Pohon Natal dan Kandang Natal sekaligus. Namun di gereja gereja Kristen, tidak pernah tampak ada atribut kandang Natal. Sementara Unta ,hanya sebagai atribut figuran saja dalam setiap perayaan Natal.
- Roma Katholik
- Anglican
- Katholik Orthodox
Sedangkan Agama Kristen ,terdiri dari beragam aliran. Yang masing masing berdiri sendiri sendiri.Namun,tulisan ini ,sama sekali bukan membahas masalah agama,melainkan merupakan penjelasan sekilas saja.
Panen Penjualan Pohon Cemara
Sewaktu kami tinggal drumah putri kami di kota Wollongong,masa Natal,adalah merupakan masa panen,bagi pemilik kebun pohon cemara. Untuk sepotong dahannya bernilai 25 dolar,sedangkan untuk dahan yang lebih bessar ,berkisah antara 50 hingga 100 dolar. Karena hampir disetiap rumah,memasang atribut pohon Natal,sebagai tanda ,ikut merayakan Natal.Tapi di Western Australia,tidak terlihat pembelian cabang pohon cemara secara menyolok. Kemungkinan, karena di wollongong masih bersuasana desa ,maka suasana Natal dirumah rumah warga sangat kentara.Â
Kemarin ,tanggal 24 Desember, sore hingga menjelang malam,dipentas utama ,sama sekali tidak tampak atribut pohon Natal ,maupun Kandang Natal.Karena  diisi dengan sandiwara Natal Satu Babak. Yang menampilkan Josef,yang berjalan mendampingi Maria ,yang duduk dipunggung Keledai. Karena tak seorangpun mau menerima orang miskin sebagai tamu penginapan,maka setiap kali Josef mengetuk pintu penginapan,selalu mendapatkan jawaban :"No,room" Sehingga akhirnya Josef terpaksa membawa Maria di kandang domba dan melahirkan disana.