Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lagi Gara-gara Ahok (Bukan Hoax)

10 November 2016   14:47 Diperbarui: 24 Desember 2016   14:22 40643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Baru saja  Ahok cuti sebulan, kalian sudah jadikan tanah abang ini pasar preman lagi kayak dulu yaa !”kata Pengemudi yang masih muda dan berbadan tegap. Tapi  si Juru Parkir,tampak cuek dan tanpa ekspresi.mengatakan :” Sudah memang begitu taripnya “.Mengambil uang  Rp.20.000 dan langsung sibuk mengutip biaya parkir dari pengemudi lainnya.

Mungkin karena merasa sama sama senasib,karena sama sama dipalak si tukang parkir dan tidak bisa berbuat apa apa,maka si Pengemudi yang berbadan tegap,menoleh kearah saya>:” Gara gara Ahok cuti saja,sudah begini ya pak. Apalagi kalau  Ahok cutinya lama. Tanah Abang ini ,akan kembali menjadi Tanah Preman  seperti dulu” Suaranya melembut,ketika berbicara dengan saya,tapi wajahnya masih merah padam menahan amarah

Hampir saja saya ketawa ngakak.  Apa saja yang terjadi, adalah gara gara Ahok. Tapi tentu sebagai orang tua, saya harus menahan diri untuk tidak ketawa,walaupun sesungguhnya saya juga sangat jengkel. Kalau dulu saya masih muda.hmmm..

Maka saya jawab:” Ya mas. Tampaknya preman dan tukang palak disini,hanya takut pada Ahok saja. Mudah mudahan  Ahok cuti nggak pake lama lama yaa”.Kata saya sambil terus pamitan.

Ahok Cuti .Preman Kembali Berkuasa

Gara gara Ahok cuti Kampanye,sejak dari tanggal 28 Oktober 2016,hingga tanggal 11 Februari,2016,ternyata membawa  dampak negative pada Tanah Abang. Ini baru satu hal yang kebetulan kami alami. Bayangkan satu kendaraan dipalak 20 ribu rupiah, berapa ratus kendaraan yang parkir disana sepanjang hari ? Berapa dalam satu bulan? Bagi saya ,20 ribu rupiah tidak masalah,tapi hal ini sungguh sungguh membuktikan ,bahwa begitu Ahok cuti, maka Preman dan tukang palak ,sudah berani keluar sarangnya dan mulai berkuasa lagi.

Kalau ada pejabat Pemda DKI yang membaca artikel ini dan mau saya tunjukkan tempatnya, saya siap untuk membantu.Atau coba datang kesana setelah melepas pakaian dinas, parkir di depan toko yang jualan parfum ,yang berdampingan dengan orang jualan buahan dikaki lima.Coba tengok ,apa yang terjadi dan berapa harus bayar sekali parkir.?

Semoga tulisan ini ada manfaatnya dan bagi yang akan ke Tanah Abang, biarlah sabar menunggu kemacetan, untuk dapat parkir di basement.Tapi saya juga tidak menjamin,bahwa disana tidak diminta 20 ribu rupiah yaa..

catatan : foto dokumentsi pribadi

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun