“Baru saja Ahok cuti sebulan, kalian sudah jadikan tanah abang ini pasar preman lagi kayak dulu yaa !”kata Pengemudi yang masih muda dan berbadan tegap. Tapi si Juru Parkir,tampak cuek dan tanpa ekspresi.mengatakan :” Sudah memang begitu taripnya “.Mengambil uang Rp.20.000 dan langsung sibuk mengutip biaya parkir dari pengemudi lainnya.
Mungkin karena merasa sama sama senasib,karena sama sama dipalak si tukang parkir dan tidak bisa berbuat apa apa,maka si Pengemudi yang berbadan tegap,menoleh kearah saya>:” Gara gara Ahok cuti saja,sudah begini ya pak. Apalagi kalau Ahok cutinya lama. Tanah Abang ini ,akan kembali menjadi Tanah Preman seperti dulu” Suaranya melembut,ketika berbicara dengan saya,tapi wajahnya masih merah padam menahan amarah
Hampir saja saya ketawa ngakak. Apa saja yang terjadi, adalah gara gara Ahok. Tapi tentu sebagai orang tua, saya harus menahan diri untuk tidak ketawa,walaupun sesungguhnya saya juga sangat jengkel. Kalau dulu saya masih muda.hmmm..
Maka saya jawab:” Ya mas. Tampaknya preman dan tukang palak disini,hanya takut pada Ahok saja. Mudah mudahan Ahok cuti nggak pake lama lama yaa”.Kata saya sambil terus pamitan.
Ahok Cuti .Preman Kembali Berkuasa
Gara gara Ahok cuti Kampanye,sejak dari tanggal 28 Oktober 2016,hingga tanggal 11 Februari,2016,ternyata membawa dampak negative pada Tanah Abang. Ini baru satu hal yang kebetulan kami alami. Bayangkan satu kendaraan dipalak 20 ribu rupiah, berapa ratus kendaraan yang parkir disana sepanjang hari ? Berapa dalam satu bulan? Bagi saya ,20 ribu rupiah tidak masalah,tapi hal ini sungguh sungguh membuktikan ,bahwa begitu Ahok cuti, maka Preman dan tukang palak ,sudah berani keluar sarangnya dan mulai berkuasa lagi.
Kalau ada pejabat Pemda DKI yang membaca artikel ini dan mau saya tunjukkan tempatnya, saya siap untuk membantu.Atau coba datang kesana setelah melepas pakaian dinas, parkir di depan toko yang jualan parfum ,yang berdampingan dengan orang jualan buahan dikaki lima.Coba tengok ,apa yang terjadi dan berapa harus bayar sekali parkir.?
Semoga tulisan ini ada manfaatnya dan bagi yang akan ke Tanah Abang, biarlah sabar menunggu kemacetan, untuk dapat parkir di basement.Tapi saya juga tidak menjamin,bahwa disana tidak diminta 20 ribu rupiah yaa..
catatan : foto dokumentsi pribadi
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H