Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Open House Dalam Menjalani Kehidupan

28 September 2016   18:24 Diperbarui: 28 September 2016   18:33 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Open House Dalam Menjalani Kehidupan

Open house disini ,bukanlah dimaksudkan  sebagaimana : ”open house” yang dilakukan oleh Kepala Negara, pada hari hari raya tertentu. Melainkan dengan pengertian : ”membuka pintu hati“ kita untuk menjaring pertemanan, dengan siapa saja. Karena pertemanan dan persahabatan bersifat universal. Tidak dibatasi  oleh sekat beda warna kulit, suku,budaya dan agama.

Karena hidup menyendiri dan jauh dari pergaulan dengan lingkungan dimana kita hidup.sesungguhnya merupakan suatu hal yang perlu diwaspadai. Kendati mungkin saja dalam hal ekonomi, kita tidak membutuhkan bantuan ataupun uluran tangan orang lain, namun tidak dapat dipungkiri.bahwa sesungguhnya,kita tidak dapat hidup layak, tanpa berinteraksi dengan sesama.

Sesuai dengan kriteria manusia sehat yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization. Yang dapat diterjemahkan secara bebas, yakni : ”Manusia baru dapat dikatakan sehat, bila mampu hidup bertetangga dan berinteraksi dengan lingkungannya.”

Dalam kalimat lain,orang yang hidup menyendiri,bukan termasuk dalam kriteria manusia yang sehat, dalam arti kata yang sesungguhnya.

Jangan Bohongi Diri Sendiri

Koq bisa membohongi diri sendiri? Ya bisalah. Berbohong itu artinya tidak mengatakan sesuatu sebagaimana adanya. Menyembunyikan sesuatu,agar orang lain tidak mengetahuinya. Berpura pura senang ,padahal lagi bersedih. Berlagak happy, padahal sesungguhnya selalu  kesepian.

Banyak orang menganggap kesepian adalah suatu hal yang sepele. Padahal kesepian adalah ibarat racun, yang perlahan lahan ,akan menjadi pembunuh berdarah dingin. Oleh karena itu sebelum segala sesuatu menjadi terlambat,alangkah bijaknya, bila sejak sedini mungkin,mengantisipasinya. Dengan memahami, bahwa pada dasarnya, manusia itu adalah makluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

Kisah kisah dimana orang dapat menjalani hidup sendiri hanya ada dalam fllm Tarzan, yang walaupun dikemas dalam beragam versi,intinya adalah kisah tentang seorang anak yang tercecer dari orang tuanya. Baik karena kecelakaan pesawat terbang,maupun karena sebab sebab yang disesuaikan dengan scenario dari  Sutradara.

Akan tetapi dalam hidup nyata, manusia butuh orang lain, sebagai teman atau sahabat,tempat curhat dan berbagi saat saat indah dan sedih didalam perjalanan hidupnya. Yang dapat merupakan sumber kegembiraan dan keceriaan dalam hidupnya, serta mampu menciptakan antusias dalam diri,untuk menghadapi hari hari, yang terkadang terasa membosankan.

Membuka Hati

Untuk mencegah agar kita jangan sampai terjebak dalam hidup kesepian, perlu sedini mungkin mengantisipasinya dengan :

  1. Membuka diri untuk  dalam pergaulan
  2. Hindari meletakkan standard tertentu untuk berteman
  3. Tidak ada salahnya kita bergaul secara luas,selama tahu batas diri
  4. Ciptakanlah iklim saling menghargai dalam pergaulan
  5. Walaupun mungkin saja, status sosial kita berada diatas
  6. Jangan lupa,bahwa nasib orang bisa berubah
  7. Yang hari ini kuli, bisa jadi  10 tahun lagi jadi pengusaha sukses
  8. Rendah hati, serta kejujuran adalah kunci keberhasilan dalam bergaul

Memiliki banyak teman dan sahabat, menjauhkan kita dari hidup kesepian dan selalu menghadirkan keceriaan. Disaat saat berada dalam kemurungan,maka akan ada yang menghibur kita. Dari sebanyak teman yang ada, alam akan melakukan seleksi, mana yang akan menjadi sahabat sejati kita.

Jangan lupa, bahwa orang tidak hanya bisa  merasa : "lonely" atau kesepian ditempat yang terpencil, tapi juga ditempat yang ramai,karena hatinya hanya berisikan kekosongan atau kehampaan,karena ketiadaan teman dan sahabat.Karena itu, bukalah pintu hati kita untuk sebuah pertemanan dan persahabatan.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya.

28 September , 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun