Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Itu Murah, Sakit Itu Mahal

22 September 2016   08:44 Diperbarui: 8 November 2016   13:57 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat sangat sederhana,yang anak tk juga bisa menghafalnya. Tapi begitu mudahnya,sehingga banyak orang yang lupa atau melupakannya. Karena pikiran sudah terdistorsi oleh pemikiran,bahwa yang paling benar dan paling baik adalah yang rumit rumit . Dan yang paling patent adalah yang mahal. Sedangkan  “barang murahan” dianggap tidak berbobot dan tidak pantas disandingkan dalam hidup keseharian.  

Oleh karena paradigma yang meleset ini,maka arus pola berpikir dan sikap mental pun secara sadar ataupun tanpa sadar tergiring masuk kedalam jurang. Bahwa untuk hidup sehat itu perlu uang banyak atau setidaknya perlu hidup berkelimpahan.Sedangkan bagi yang masih hidup pas pasan dianggap atau bahkan diyakini,belum berhak mendapatkan hidup yang sehat.

Padahal untuk meraih hidup yang sehat lahir dan batin,tidak tergantung pada seberapa mahalnya makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh,melainkan seberapa pedulinya kita terhadap kesehatan diri dan lingkungan.

Pertama adalah menjaga kebersihan diri.  Di Indonesia yang beriklim tropis, tidak cukup mandi sekali sehari. Karena setelah seharian berada diberbagai lokasi, yang penuh dengan debu  ,maka tentu perlu setelah pulang dari tempat pekerjaan, mandi lagi untuk menjaga kebersihaan diri dan mengganti pakaian yang bersih. Karena bila setibanya dirumah,langsung duduk dimeja makan dalam keadaan pakaian berdebu dan tangan yang tidak bersih,bukan hanya menyebabkan diri sendiri,dapat terkena berbagai gangguan kesehatan ,melainkan akan membuat seisi rumah terkontaminasi .

Sebelum tidur,cuci kaki dan tangan,sehingga tidak membawa segala macam bateri ketempat tidur,yang seharusnya menjadi tempat istirahat dan sekaligus waktu tidur yang merupakan moment terpenting untuk me recovery kelelahan kita ,setelah bekerja keras sepanjang hari.Hindari makan terlalu malam,karena akan menyebabkan  tidur menjadi terganggu.

Untuk Menjaga Kesehatan.Tidak Perlu Jadi Ahli Gizi

Hidup itu sangat sederhana.Seringkali  kitalah yang mempersulitnya. Seperti yang sudah dituliskan diatas,kita tidak terlihat :”hebat” bila hanya menjalani hidup yang sederhana.Sehingga merasa perlu mengonsumsi ini dan itu.Vitamin A sampai Z. Makanan harus begini dan harus begitu.

Padahal dengan menjalani hidup sederhana,makan tahu dan tempe,sayuran dan buahan lokal yang sangat mudah diperoleh dengan harga terjangkau,kita sudah dapat menjaga kesehatan diri.Tidak perlu membeli daging dan ikan tenggiri yang harganya selangit.Bahkan di Australia ,beberapa penelitan,membuktikan bahwa makan teri ,yang di Indonesia dianggap makanan rakyat jelata, jauh lebih sehat dari pada makan ikan kakap atau ikan besar lainnya.

Karena  ikan teri ,dapat dimakan bersama tulang belulangnya,sedangkan ikan kakap dan sejenisnya,hanya dapat dinikmati dagingnya dan tulangnya dibuang . Ikan teri yang dianggap makanan murahan di Indonesia,jadi rebutan di Australia,karena mengandung protein dan calcium yang sangat bermanfaat bagi tulang dan bagi wanita hamil.untuk pertumbuhan tulang bayinya.

Tidak harus makan appel atau buah anggur ,maupun buah impor lainnya,kecuali memang termasuk tipe gengsian . Karena buahan lokal lebih dari cukup,untuk menjaga kesehatan dan kebugaran,tanpa perlu mengonsumsi segala macam supplement food,yang harganya ratusan ribu rupiah perbotol.

Setiap kali saya bercerita, bahwa  kami  makan tempe tahu ,telur dan sayuran  ,ikan teri dan juice buahan segar , secara bergantian setiap hari dan jarang makan daging,banyak teman yang menganggap saya bercanda. Saya tidak tahu dimana letak lucunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun