Saya merinding…
Tiba-tiba Bu Halimah menggandeng anak laki-laki tersebut yang kemungkinan adalah cucunya. Melambaikan tangannya dan keduanya raib dari pandangan mata kami. Mereka berdua dan juga jutaan orang lain, sudah berada di dunianya yang lain.Dimana tidak ada lagi yang namanya penderitaaan ,kelaparan dan rasa sakit...........
Sebagai gantinya, di dinding tampak sebuah lukisan tua. Seorang nenek sedang menyuapi cucunya. Saya sungguh tidak mengerti akan arti penampakan ini. Saya jadikan renungan diri untuk introspeksi diri. Mungkin  ada yang mau membantu memberikan jawabannya?
Catatan Penulis :
Foto diatas saya jepret di lorong hotel  Gran Melia, Jakarta. Tidak tampak nama pelukis ,maupun tanda tangan, seperti layaknya sebuah lukisan. Tapi lukisan ini telah  membuat saya merenung untuk instrospeks diri. Cerpen ini saya tuliskan berdasarkan cuplikan kisah hidup nyata.bahwa saya pernah mendapatkan sepotong ubi rebus..dari bu Halimah...Dan ubi itu tetap awet dan hangat,kendati 51 tahun sudah berlalu...
Gran Melia Hotel, 21 September, 2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H