Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasiana Terapkan Hidup Berbagi

31 Agustus 2016   12:22 Diperbarui: 1 September 2016   18:48 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenai jalannya lokakarya, sudah ditulis oleh  rekan kita Dewi Puspasari sehingga tidak perlu saya ulangi lagi disini. Sebuah momentum yang sungguh tak ternilai. Dari hanya berkenalan di dunia maya ketemu dan dalam sehari, kami sudah menjalin hubungan persahabatan. Serasa bagaikan sudah lama sekali, kami sudah saling kenal.

Saya jadi ingat, salah satu artikel dari Pak Pepih Nugraha yang berjudul: Penulis Warga Pun Paham soal "Noise" versus "Voice" di Media Sosial.

Kegaduhan di media sosial sering dianggap "noise" atau kegaduhan yang tidak berguna, "ecek-ecek" dan nggak penting sama sekali. Sementara yang termuat di media arus utama, yakni konten yang dibuat oleh wartawan profesional, sering dianggap sebagai "Voice" yang bermanfaat bagi pembacanya. Karenanya "Noise" dipertentangkan dengan "Voice".  Sayangnya "Noise" selalu berkonotasi negatif, sedangkan "Voice" terdengar positif. "

Sementara itu di alinea lain, yang saya kutip sebagian adalah  Boleh saja mengatakan media sosial sebagai "Noise" dan media arus utama adalah "Voice", namanya juga pendapat. Persoalannya, bagaimana mungkin lebih dari separuh warga dunia sekarang sudah berada di Internet, tempat di mana kegaduhan alias "Voice" bermuasal? 

Bagaimana Anda bisa menawarkan media lama dengan tawaran slogan kejayaan masa lalunya jika 50 juta dari 70 juta pengguna Internet Indonesia sudah berada di benua besar bernama Facebook? Dan jangan abaikan juga, 300.000 lebih warga sudah tercatat sebagai users member Kompasiana dan 300.000 hingga 500.000 orang membaca Kompasiana setiap hari! Apa yang harus Anda lakukan, wahai para petinggi media massa arus utama yang mengatakan media sosial adalah "Noise"

Pada hari ini, tanggal 30 Agustus 2016 dalam ruangan pertemuan di Gedung Kompas Gramedia, sungguh-sungguh saya merasakan dan mengalami  bahwa Kompasiana itu bukan noise, tapi “voice”.

Terima kasih kepada Kompasiana, terima kasih kepada teman-teman semuanya yang telah bersama sama sudah membuktikan bahwa tidak sia sia kita bergabung di sini. Karena bukan hanya saling berbagi tulisan, melainkan dapat saling berbagi ilmu. Dan tidak kurang pentingnya adalah menjalin hubungan persahabatan.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun